05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

Sama seperti sekarang:<br />

Pernikahan anak di dunia Islam<br />

Hal ini menyentuh jutaan wanita <strong>dan</strong> perempuan dalam masyarakat² dimana Qur’an<br />

dianggap sebagai kebenaran mutlak <strong>dan</strong> Muhammad adalah contoh bagi seluruh umat<br />

manusia. Lebih dari setengah anak² perempuan yang masih kecil di Afghanistan <strong>dan</strong><br />

Bangladesh dinikahkan. 116 Ayatollah Khomeini berkata pada para Muslim yang taat bahwa<br />

menikahi seorang perempuan sebelum dia mendapat menstruasi adalah “sebuah berkah<br />

Illahi.” Dia menasihati para ayah: “Lakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa anak²<br />

perempuanmu tidak mendapat menstruasi dirumahmu, tapi dirumah suaminya”. 117<br />

Anak perempuan orang Iran dapat menikah ketika mereka berumur paling muda 9 tahun<br />

dengan ijin orang tuanya, atau 13 tahun tanpa ijin. 118 Bersamaan dengan pernikahan anak,<br />

muncul kekerasan rumah tangga: “Di Mesir 29 persen pernikahan berujung pada<br />

pemukulan oleh suami² mereka; dari sebanyak itu, 41 persen dipukul ketika hamil. Sebuah<br />

studi di Jor<strong>dan</strong> mengindikasikan bahwa 26 persen kasus kekerasan yang dilaporkan<br />

dilakukan terhadap istri² berumur dibawah 18 tahun”. 119<br />

Pemukulan terhadap istri<br />

Muhammad pernah diberitahu bahwa “para wanita menjadi berani terhadap<br />

suami² mereka,” sehingga dia “memberi ijin untuk memukul mereka.” Ketika para<br />

wanita ada yang mengeluh, Muhammad melihat: “banyak wanita mengeluh pada<br />

keluarga² Muhammad mengenai suami² mereka. Mereka bukanlah yang terbaik<br />

diantara kamu”. 120 Dia tidak senang pada wanita yang mengeluh, bukan pada para<br />

suami yang memukul mereka. Disaat lain dia menambahkan: “Seorang laki‐laki<br />

tidak akan ditanya kenapa dia memukul istrinya”. 121<br />

Hadis lain mengisahkan bahwa satu waktu seorang wanita menemui Muhammad<br />

untuk minta keadilan. “Aishah berkata seorang perempuan (datang), memakai<br />

kerudung hijau (<strong>dan</strong> mengeluh pa<strong>dan</strong>ya (aishah) akan suaminya <strong>dan</strong> menunjukkan<br />

tanda hijau pada kulitnya karena bekas pukulan). Adalah kebiasaan para wanita<br />

untuk saling membantu, jadi ketika Rasul Allah datang, Aishah berkata, “Belum<br />

pernah kulihat ada wanita menderita seperti para wanita Muslim. Lihat! Kulitnya<br />

lebih hijau dari bajunya!”. 122<br />

Sama seperti saat ini:<br />

Pemukulan Istri<br />

116 See United Nation Children’s Fund, “UNICEF: Child marriages must stop,” March 7, 2001,<br />

http://www.unicef.org/newsline/01pr21.htm.<br />

117 Amir Taheri, The Spirit of Allah: Khomeini and the Islamic Revolution (New York: Adler and Adler), 1986, 90-<br />

91.<br />

118 Lisa Beyer, “The Women of Islam,” Time, Nov 25, 2001. Reprinted at<br />

http://www.time.com/time/world/article/0,8599,185647,00.html.<br />

119 Andrew Bushell, “Child Marriage in Afghanistan and Pakistan,” America, March 11, 2002, 12.<br />

120 Abu Dawud, buku 11, no. 2141.<br />

121 Ibid., buku 11, no. 2142.<br />

122 Bukhari, vol.7, buku 77, no. 5825.<br />

63

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!