05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

V.S. Naipaul, “Hanya lima tahun setelah kematian nabi, orang² Arab mulai<br />

menerjang Persia, <strong>dan</strong> semua masa lalu Persia yang besar, masa² sebelum Islam,<br />

dinyatakan sebagai jaman kekelaman”. 104<br />

Tidak ada yang aneh dalam hal ini. Ini adalah sebuah peman<strong>dan</strong>gan yang telah<br />

berulang‐ulang terjadi sepanjang sejarah Islam. Teologi Islam begitu merendahkan<br />

kafir hingga tidak ada tempat dalam budaya Islam untuk kelonggaran dalam<br />

pencapaian² mereka. Para Muslim menyebut jaman sebelum Islam masuk, di negara<br />

mana saja yang mereka masuki, sebagai jaman Jahiliyah, atau kebodohan. Naipaul<br />

menjelaskan bahwa “jaman sebelum Islam adalah jaman kegelapan: itu jadi bagian<br />

dari teologi Muslim. Sejarah harus melayani teologi.” Sebuah contoh dari ini adalah<br />

bagaimana Pakistan merendahkan situs arkeologi terkenal di Mohenjo Daro,<br />

melihat nilai² disitu hanya sebagai kesempatan untuk mengajarkan Islam:<br />

Sebuah surat dari Harian Dawn menawarkan ide²nya untuk situs itu. Ayat²<br />

dari Qur’an, kata penulisnya, harus diukir <strong>dan</strong> dipasang di Mohenjo Daro pada<br />

“tempat yang tepat”: “Katakanlah (pada mereka, O Muhammad):<br />

Katakan (O Muhammad, pada kaum kafir): Perjalanan di tanah ini <strong>dan</strong> melihat<br />

akibat alam terhadap mereka yang datang sebelum kamu. Mereka sekalian<br />

adalah penyembah berhala.” 105<br />

Sama seperti saat ini:<br />

Muslim merendahkan situs² kuno dari agama lain<br />

Para Muslim di Cyprus Utara yang diduduki Turki berusaha merubah sebuah biara abad ke-<br />

4 di San Makar menjadi sebuah Hotel. Di Libya, Kolonel Qaddafi merubah katedral katolik<br />

Tripoli menjadi sebuah mesjid. Dan di Afghanistan, tentu saja, pemerintah Taliban<br />

mendinamit patung Buddha terkenal di Bamiyan pada Maret 2001. Mungkinkah monumen²<br />

Kristen di Eropa bernasib sama?<br />

Jika para pejuang jihad, yang lebih berenergi sekarang dibanding dulu², bisa merintis jalan<br />

kesana, mereka pasti akan merusak monumen² itu. Edward Gibbon, penulis dari “The<br />

Decline and Fall of the Roman Empire”, meneliti bahwa jika serbuan para Muslim abad-8 ke<br />

Perancis sukses, “mungkin Tafsir Qur’an sekarang diajarkan di sekolah² Oxford <strong>dan</strong><br />

lulusan²nya mungkin berdemontrasi kepada orang² yang disunat kesucian <strong>dan</strong> kebenaran<br />

wahyunya Muhammad.” 106<br />

104 V.S. Naipaul, Among the Believers: An Islamic Journey (New York: Vintage Books, 1982), 65.<br />

105 Ibid., 141-42<br />

106 Ibid., 119.<br />

58

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!