panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer
panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer
panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />
Kau seharusnya melihat <strong>tentara</strong>²mu membungkuk di bawah kaki² kuda,<br />
rumah²mu dijarah <strong>dan</strong> dihancurkan, kekayaanmu yang sekuintal, para<br />
wanitamu dijual berempat setiap kali <strong>dan</strong> dibeli seharga sedinar dari uangmu<br />
sendiri! Kau seharusnya melihat <strong>salib</strong>² di gereja²mu dihancurkan, halaman²<br />
Alkitab dirobek‐robek, kuburan² para tokoh gereja dijungkirbalikan. Kau<br />
seharusnya melihat <strong>tentara</strong> Muslim musuhmu menginjak‐injak tempat<br />
ibadahmu, memotong tenggorokan² para padri, pendeta, penatua² di atas altar,<br />
membawa kematian kepada tokoh² gereja <strong>dan</strong> memperbudak para bangsawan.<br />
Kau seharusnya melihat api membakar istana²mu, kematianmu dibakar di<br />
dunia baka sebelum kau dibakar lagi di dunia fana, istanamu tak berbentuk<br />
lagi, gereja St. Paul <strong>dan</strong> Katedral St. Peter diruntuhkan <strong>dan</strong> dihancurkan; lalu<br />
kau akan berkata, “Apakah aku ini debu sehingga belum pernah ada surat yang<br />
sedemikian menyedihkan bagiku!” 248<br />
Yang paling kejam dari seluruhnya adalah kejadian di mana para jihadis menyerbu<br />
masuk kota Konstantinopel pada tanggal 29 Mei, 1453. Para jihadis—sama seperti<br />
para Tentara Salib di Yerusalem tahun 1099—akhirnya berhasil masuk kota setelah<br />
mengepung dalam waktu yang lama. Di sini sungai darah mengalir lagi, seperti<br />
yang dicatat ahli sejarah Steven Runciman. Tentara Muslim “membunuh setiap<br />
orang yang mereka jumpai di jalanan, laki², wanita², <strong>dan</strong> anak² tanpa pan<strong>dan</strong>g bulu.<br />
Sungai darah mengalir di jalan² mendaki dari ketinggian Petra sampai Tanduk<br />
Emas. Tapi akhirnya nafsu membantai mereka berkurang. Para <strong>tentara</strong> Muslim<br />
sadar bahwa tawanan <strong>dan</strong> barang² berharga lebih berguna bagi mereka.” 249<br />
Seperti Tentara Salib, yang menghancurkan sinagog <strong>dan</strong> mesjid, <strong>tentara</strong> Muslim<br />
juga menghancurkan monasteri <strong>dan</strong> biara², mengosongkan, <strong>dan</strong> lalu menjarah<br />
rumah² penduduk. Mereka masuk Hagia Sofia yang merupakan gereja termegah di<br />
dunia Kristen selama hampir seribu tahun. Orang² Kristen berkumpul di dalam<br />
gereja sambil berdoa atas kekalahan kota itu. Muslim menghentikan doa Orthos<br />
(doa pagi), se<strong>dan</strong>gkan para pendeta, menurut dongeng, mengambil cawan² suci <strong>dan</strong><br />
menghilang dalam dinding timur gereja, <strong>dan</strong> dikisahkan mereka akan datang<br />
kembali dari dinding itu untuk menyelesaikan ibadah yang terputus suatu hari<br />
nanti. Tentara Muslim lalu membunuhi orang² yang telah uzur <strong>dan</strong> lemah <strong>dan</strong> lalu<br />
memperbudak sisanya.<br />
Ketika pembantaian <strong>dan</strong> penjarahan selesai, Sultan Ottoman bernama Mehmet II<br />
memerintahkan seorang Muslim naik ke puncak gereja Hagia Sofia <strong>dan</strong> mengu‐<br />
man<strong>dan</strong>gkan takbir (tiada illah lain selain Allah, <strong>dan</strong> Muhammad adalah Rasul<br />
Allah). Gereja tua yang agung ini diubah jadi mesjid; ratusan gereja lain di<br />
Konstantinopel <strong>dan</strong> di‐mana² juga bernasib sama. Jutaan Kristen dijadikan warga<br />
dhimmi; yang lainnya diperbudak <strong>dan</strong> banyak yang mati sebagai martir.<br />
248 Dikutip dari Madden, hal. 181-82.<br />
249 Steven Runciman, The Fall of Constantinople 1453 (Cambridge: Cambridge University Press, 1965), 145.<br />
119