panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer
panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer
panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />
Sama halnya, ketika pejihad Islam membom konsulat Amerika di Jeddah, Saudi<br />
Arabia, December 2004, mereka menjelaskan bahwa serangan tersebut merupakan<br />
bagian dari rencana besar untuk memukul balik “para pejuang Perang Salib:”<br />
“Operasi ini jadi bagian dari beberapa operasi yang diorganisir <strong>dan</strong> direncanakan<br />
oleh al Qaeda sebagai bagian dari perang melawan para pejuang Perang Salib <strong>dan</strong><br />
orang² Yahudi, <strong>dan</strong> juga menjadi bagian dari rencana untuk memaksa kafir keluar<br />
dari jazirah Arab.” Mereka mengatakan bahwa para pejuang jihad “berhasil<br />
memasuki satu kastil besar ‘pejuang Perang Salib’ di jazirah Arab <strong>dan</strong> berhasil<br />
memasuki konsulat Amerika di Jeddah, dimana mereka mengatur <strong>dan</strong> menjalankan<br />
negara ini.” 4<br />
“Satu kastil besar ‘pejuang Perang Salib’ di jazirah Arab?” Kenapa teroris jihad<br />
Islam bisa punya perasaan yang begitu mendalam terhadap kastil berumur ribuan<br />
tahun? Mungkinkah Clinton benar bahwa mereka melihat Perang Salib sebagai<br />
awal dari kesulitan² mereka dengan Barat, <strong>dan</strong> saat ini konflik di Irak <strong>dan</strong><br />
Afghanistan merupakan kebangkitan dari etos Perang Salib tersebut?<br />
Pengertiannya, ya. Semakin seseorang mengerti Perang Salib—kenapa terjadi <strong>dan</strong><br />
dari kekuatan mana didalam Kristen <strong>dan</strong> Islam hal itu terjadi—semakin orang itu<br />
akan mengerti konflik saat ini. Perang Salib, dalam pengertian samar yang<br />
dimengerti oleh Bill Clinton <strong>dan</strong> oleh mereka yang membom konsulat di Jeddah,<br />
memegang kunci pengertian akan situasi dunia sekarang ini dalam banyak cara.<br />
Buku ini menjelaskan kenapa, setengah buku ini didedikasikan bagi Islam <strong>dan</strong><br />
setengahnya lagi bagi Perang Salib. Dalam prosesnya akan menjelaskan sebagian<br />
kabut misinformasi yang mengelilingi Islam <strong>dan</strong> Perang Salib saat ini. Kabut itu<br />
jauh lebih tebal. Salah seorang yang paling bertanggung jawab untuk itu, adalah<br />
seorang pembela Islam dari Barat, Karen Armstrong, ia bahkan menyalahkan orang<br />
barat karena salah mengerti tentang Islam dalam Perang Salib:<br />
Sejak Perang Salib, orang dari Kekristenan barat mengembangkan pan<strong>dan</strong>gan<br />
menyimpang <strong>dan</strong> stereotype tentang Islam, yang mereka anggap sebagai musuh<br />
dari peradaban yang baik. Adalah, contohnya, selama Perang Salib, ketika itu<br />
Kristenlah yang menghasut serangkaian perang suci yang brutal terhadap<br />
dunia Muslim, bahwa Islam dijelaskan oleh rahib terpelajar Eropa sebagai<br />
sebuah kepercayaan tidak toleran <strong>dan</strong> bersifat kekerasan, yang hanya bisa<br />
berdiri lewat pe<strong>dan</strong>g. Mitos akan ketidak toleransian fanatik dari Islam menjadi<br />
salah satu ide yang diterima Barat. 5<br />
Armstrong benar dalam pengertian (tidak ada manusia, sepertinya, bisa salah setiap<br />
waktu): jika membicarakan Islam, anda tidak dapat percaya apapun yang anda<br />
dengar—khususnya setelah serangan 11 September 2001. Misinformasi <strong>dan</strong><br />
4 “Al Qaeda-linked group takes credit for Saudi attack,” CNN, December 7, 2004.<br />
5 Karen Armstrong, Islam: A Short History (New York: Modern Library, 2000), 179-180<br />
vii