05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,”<br />

(Qur’an 48:1)<br />

Dia berjanji bahwa para pengikutnya akan mendapat banyak harta rampasan:<br />

“Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka<br />

berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada<br />

dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi<br />

balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). Serta harta<br />

rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil. Dan adalah Allah Maha Perkasa<br />

lagi Maha Bijaksana. Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak<br />

yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu <strong>dan</strong><br />

Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan) mu (agar kamu mensyukuri-<br />

Nya) <strong>dan</strong> agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin <strong>dan</strong> agar Dia<br />

menunjuki kamu kepada jalan yang lurus. (Qur’an 48:18-20)<br />

Sebuah buku yang seharusnya tidak anda baca<br />

A. Guillaume, “The Life of Muhammad: A Translation of ibn Ishaq’s Sirat Rasul Allah”,<br />

Oxford University Press, 1955. Sebuah terjemahan Inggris dari biografi awal dari<br />

Muhammad—ditulis oleh seorang Muslim saleh. Hampir setiap halamannya berisi hal²<br />

yang membantah mitos PC tentang Muhammad yang damai <strong>dan</strong> bersih.<br />

Jika satu dari para pengikutnya masih skeptis, rasa takut mereka segera akan<br />

dihilangkan. Seroang wanita Quraish, Umm Kulthum, bergabung dengan para<br />

Muslim di Medina; dua saudaranya menemui Muhammad, meminta Umm<br />

Khultum kembali, “sesuai dengan persetujuan antara dia <strong>dan</strong> kaum Quraish di<br />

Hudaybiya.” 27 Muhammad menolak karena Allah melarangnya. Dia memberi<br />

Wahyu baru baginya:<br />

“Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuanperempuan<br />

yang beriman, maka hendaklah kamu uji mereka. Allah lebih<br />

mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa<br />

mereka beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada orang-orang<br />

kafir. (Qur’an 60:10).<br />

Dengan menolak mengembalikan Ummi Kulthum kekaum Quraish, Muhammad<br />

berarti melanggar perjanjian. Meski para pembela Muslim mengklaim sepanjang<br />

sejarah bahwa Quraishlah yang pertama melanggarnya, insiden ini terjadi sebelum<br />

pelanggaran perjanjian oleh kaum Quraish dilakukan. Lagipula, melanggar<br />

perjanjian menegaskan prinsip bahwa tak ada hal yang baik kecuali apa yang<br />

menguntungkan bagi Islam, <strong>dan</strong> tak ada hal yang jahat kecuali apa yang<br />

menghalangi Islam. Sekali perjanjian secara formal dilanggar, para ahli hukum<br />

Islam mengucapkan prinsip bahwa, pada umumnya, gencatan senjata ditanda<br />

tangani untuk tidak lebih dari 10 tahun <strong>dan</strong> hanya dilakukan demi tujuan memberi<br />

waktu agar kekuatan Muslim yang lemah menjadi kuat.<br />

27 Ibn Ishaq, 509<br />

21

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!