05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

mereka yang tetap tinggal dalam kota dianggap sebagai pihak yang melawan—<strong>dan</strong><br />

karena itu mereka dibunuh. 246<br />

Lalu bagaimana tentang darah yang menggenang sampai lutut? Ini hanyalah cerita<br />

yang semakin lama semakin dibesar²kan. Para pemimpin Salib jelas membual<br />

tentang laporan mereka karena hal ini tidak mungkin bisa terjadi. Tidak cukup<br />

banyak orang yang hidup di Yerusalem yang bisa mengucurkan darah sebanyak<br />

itu, bahkan jikalaupun populasi masyarakat membengkak dengan a<strong>dan</strong>ya<br />

pengungsi dari daerah² sekitar. Catatan² sejarah tertua yang ditulis Muslim tentang<br />

penaklukan Yerusalem tidak menunjukkan peristiwa ini sebagai sesuatu yang luar<br />

biasa kejam. Di sekitar tahun 1160, dua penulis Syria yakni al‐‘Azimi <strong>dan</strong> Ibn al‐<br />

Qalanisi menulis penaklukan Yerusalem secara terpisah. Keduanya tidak menyebut<br />

jumlah korban yang dibunuh. Al‐‘Azimi hanya menulis bahwa Tentara Salib<br />

“bergerak ke Yerusalem <strong>dan</strong> menaklukkannya dari kekuasaan orang² Mesir.<br />

Godfrey mengambilnya. Mereka membakar sinagog² Yahudi.” Ibn al‐Qalanasi<br />

menulis sedikit detail tambahan: “Tentara Frank menyerbu masuk kota <strong>dan</strong><br />

menaklukannya. Sejumlah penduduk kota melarikan diri ke tempat perlindungan<br />

<strong>dan</strong> sejumlah besar penduduk lainnya dibunuh. Kaum Yahudi berkumpul di<br />

sinagog, <strong>dan</strong> <strong>tentara</strong> Frank membakar sinagog di atas kepala mereka. Kaum Yahudi<br />

menyerahkan tempat berlindung (sinagog) kepada <strong>tentara</strong> Frank dengan jaminan<br />

keamanan pada tanggal 22 Sha’ban (14 Juli) tahun ini, <strong>dan</strong> mereka menghancurkan<br />

tempat suci <strong>dan</strong> kuburan Abraham.” 247 Setelah itu rupanya penulis Muslim sadar<br />

akan perlunya propaganda yang mem‐besar²kan jumlah korban yang dibunuh.<br />

Sesuai dengan catatan sejarah, <strong>tentara</strong> Muslim seringkali berbuat hal yang sama<br />

ketika memasuki kota yang ditaklukan. Ini bukan alasan untuk membela<br />

pembunuhan yang dilakukant Tentara Salib <strong>dan</strong> menganggap “semua pihak juga<br />

melakukan hal itu, kok,” sama seperti yang seringkali diucapkan apologis Islam<br />

saat ini jika dihadapkan dengan kenyataan terorisme jihad modern. Satu<br />

kebiadaban tidak bisa membenarkan kebiadaban lainnya. Tapi yang dilakukan<br />

Tentara Salib itu sesuai dengan kebiasaan <strong>tentara</strong> lain di jaman itu—karena semua<br />

pihak juga mengakui aturan pengepungan <strong>dan</strong> perlawanan.<br />

Di tahun 1148, misalnya, koman<strong>dan</strong> Muslim Nur ed‐Din tidak ragu memerintahkan<br />

pembunuhan atas setiap orang Kristen di Aleppo. Di tahun 1268, ketika <strong>tentara</strong><br />

jihad pimpinan Sultan Mamluk bernama Baybar menaklukkan Antiokhia dari<br />

kekuasaan Tentara Salib, Baybar merasa jengkel ketika mengetahui pemimpin<br />

Tentara Salib yakni Count Bohemond VI telah melarikan diri dari kota. Dia menulis<br />

pada Bohemond agar Bohemond tahu benar apa yang dilakukan Baybar terhadap<br />

Antiokhia:<br />

246 Tentang Tentara Salib, lihat Gil, hal. 827. Untuk keterangan membebaskan orang² untuk meninggalkan kota,<br />

lihat buku Thomas F. Madden, The New Concise History of the Crusaders (Lanham, MD: Rowman & Littlefield,<br />

2005), 34.<br />

247 Dikutip dari Hillenbrand, The Crusaders: Islamic Perspective (Oxford: Routledge, 2000), 64-65.<br />

118

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!