05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

Tengah dikecilkan oleh Islamik² fasis itu sendiri—disini di Amerika, di Inggris,<br />

Belanda, Perancis, Turki <strong>dan</strong> Israel—untuk membunuh orang Barat <strong>dan</strong><br />

meledakkan penduduk sipil. Bahaya nyata bagi ribuan orang² tak bersalah<br />

bukanlah kefanatikan dari seorang penginjil musiman atau politisi tak tahu<br />

adat yang menyemburkan sesuatu tentang Islam, tapi adalah anti‐Amerika <strong>dan</strong><br />

anti‐semit yang sangat yang dengan sengaja dirancang <strong>dan</strong> membanjiri udara²<br />

dunia, yang berasal dari Iran, Lebanon, <strong>dan</strong> Syria, agar lebih pasti lagi, juga<br />

berasal dari ‘bekas teman’ dulu yaitu Mesir, Arab Saudi <strong>dan</strong> Qatar. 310<br />

Reformasi atau Penyangkalan?<br />

Sering muncul bersamaan dengan tuduhan Islamophobia adalah ketidak terus<br />

terangan yang aneh dipihak ‘reformis’ Muslim. Di bulan April 2005, Media Toronto<br />

Star mempublikasikan profil ‘bersinar’ dari seorang feminis Muslim Indonesia<br />

Musdah Mulia, <strong>dan</strong> menyatakan bahwa dia “menyalahkan para Muslim, bukan<br />

Islam, untuk ketidak setaraan gender” dalam dunia Islam. Ini adalah satu dari<br />

serangkaian artikel yang panjang yang muncul di koran² <strong>dan</strong> majalah² dunia Barat,<br />

yang dijelaskan sebagai Islam yang ‘benar’ sebagai agama toleransi, kebebasan <strong>dan</strong><br />

pluralisme. Tapi ide bahwa “Islam yang benar” lebih dekat pada para pemercaya<br />

damai dibanding pada agamanya Osama bin Laden adalah tidak benar <strong>dan</strong> sangat<br />

menyesatkan disamping juga berbahaya. Hal ini membuat orang² Amerika tetap<br />

berada dalam kegelapan tentang motif <strong>dan</strong> tujuan sebenarnya para pejihad.<br />

Mulia, menurut wartawan Haroon Siddiqui, “memakai hijab/kerudung tapi bilang<br />

hal itu tidak diwajibkan dalam Islam, sebuah posisi yang diperbanyak oleh<br />

mayoritas wanita Muslim di Indonesia, <strong>dan</strong> juga di dunia, mereka yang tidak<br />

memakainya tidak merasa menjadi Muslim yang lebih jelek.” Tapi baik Siddiqui<br />

maupun Mulia tidak menyebutkan tradisi Islam yang mana nabi Muhammad<br />

memerintahkan, “Bagi wanita yang telah mencapai umur menstruasi, tidak pantas<br />

baginya untuk memperlihatkan bagian tubuhnya kecuali wajah <strong>dan</strong> tangan.” 311<br />

Tidak juga mereka menyebutkan, sementara mengatakan bahwa Mulia<br />

“menginginkan poligami dilarang,” bahwa Mulia akan berhadapan dengan<br />

pertarungan yang sangat sulit, karena Qur’an mengatakan pada kaum laki‐laki<br />

untuk “menikahi wanita pilihanmu, dua atau tiga atau empat” (Q 4:3).<br />

Musdah Mulia, seru Siddiqui, “bukanlah feminis sekular Barat. Dia adalah seorang<br />

akademisi Islam, dengan gelar Ph.D. dari Institut bi<strong>dan</strong>g Islam di Jakarta. Dia<br />

mengajar paruh waktu disana tapi pekerjaan sehari‐harinya adalah direktur riset di<br />

Kementrian Urusan Agama, dari mana dia mengkritik pemerintah. Ketika bossnya<br />

tahun lalu mengeluarkan sebuah karya tulis mengenai hukum² agama, dia menulis<br />

sebuah kritik sebanyak 170 halaman yang membuat mereka <strong>dan</strong> kaum konservatif<br />

jengkel.”<br />

310 Victor Davis Hanson, “Cracked Icons,” National Review, December 17, 2004.<br />

311 Abu Dawud, Buku 32, no. 4092<br />

167

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!