05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

politis demi kehormatan sang nabi <strong>dan</strong> agamanya <strong>dan</strong> dibolehkannya praktek<br />

kebohongan/penipuan dalam waktu perang. Doktrin penipuan agamawi (Taqiyya<br />

<strong>dan</strong> kitman) adalah yang paling sering dikaitkan dengan Islam Shiah <strong>dan</strong> pura‐pura<br />

ditolak oleh Islam Sunni (yang menjadi 85% Muslim diseluruh dunia) karena hal itu<br />

dibolehkan oleh nabi. Tapi, semua itu tetap bisa ditemukan dalam kisah² tradisi<br />

yang oleh Muslim sunni dianggap sahih.<br />

Juga, penipuan agamawi (dipraktekkan pada kafir malang) diajarkan dalam Qur’an<br />

itu sendiri, katanya:<br />

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi teman<br />

dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian,<br />

niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri<br />

dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap<br />

diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu). (Qur’an 3:28)<br />

Dengan kata lain, jangan berteman dengan kafir kecuali untuk “menjaga dirimu<br />

dari mereka”: Berpura‐pura jadi teman mereka agar kau dapat memperkuat diri<br />

terhadap mereka. Komentator Qur’an terkenal ibn Kathir menjelaskan bahwa<br />

dalam ayat ini, “Allah melarang hamba²nya mendukung kafir atau mengambil<br />

mereka sebagai teman yang mana mereka kembangkan persahabatan, dibanding<br />

dengan kaum Muslimin.” Tapi, yang dilepaskan dari aturan ini adalah “orang<br />

Muslim yang ada didaerah atau yang ada pada saat takut akan keselamatan mereka<br />

dari kafir. Dalam hal ini, si Muslim diijinkan untuk menunjukkan persahabatan<br />

pada sikafir diluarnya, tapi jangan pernah didalam hatinya.” 147<br />

Ketika Muslim Shia dianiaya oleh Sunni, mereka melakukan doktrin taqiyya, atau<br />

penyembunyian: Mereka boleh bohong tentang apa yang mereka percaya,<br />

menyangkal aspek² iman mereka yang menghina kaum sunni. Praktek ini diboleh<br />

kan oleh Qur’an dengan peringatan bahwa mereka yang meninggalkan Islam akan<br />

dikirim ke neraka—kecuali mereka yang dipaksa melakukan itu, tapi didalam<br />

hatinya tetap Muslim sejati:<br />

“Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat<br />

kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang<br />

dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan da<strong>dan</strong>ya<br />

untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya <strong>dan</strong> baginya azab yang besar.<br />

(Qur’an 16:106)<br />

Yang mirip dengan doktrin ini adalah kitman, atau reservasi mental, yang adalah<br />

mengatakan kebenaran tapi tidak seluruhnya, dengan niatan untuk menyesatkan.<br />

Meski doktrin ini biasa dihubungkan dengan kaum Shia, kaum sunni juga<br />

mempraktekannya sepanjang sejarah Islam, karena itu adalah dasar² Qur’an. 148 Ibn<br />

Kathir, yang adalah Shia, menjelaskan bahwa “para akademisi setuju bahwa jika<br />

147 Ibn Kathir, vol. 2, 141-142.<br />

148 Bernard Lewis, The Assassins (New York: Basic Books, 1967), 25. Untuk Taqiyya diantara anggota² al Qaeda,<br />

lihat Charles M. Sennott, “Exposing Al Qaeda’s European Network,” Boston Globe, August 4, 2002.<br />

72

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!