05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

Banyak kelompok² pejihad modern menandai semua kesengsaraan dunia Islam<br />

dimulai dengan perpecahan kesatuan Muslim yang menghasilkan juga hilangnya<br />

kekalifahan.<br />

Saat itulah kesedihan kita dimulai<br />

Peringatan ini dari kelompok Muslim internasional Hizb ut‐Tahrir yang meng‐<br />

gambarkan dalamnya derita yang dirasakan para pejihad pada hilangnya<br />

kekalifahan, yang mereka salahkan pada Kemal Ataturk, sang ‘agen Inggris’:<br />

Hari yang sama seperti hari ini 79 tahun lalu, tepatnya 3 Maret 1924 ketika para<br />

kafir berhasil memetik buah dari usaha² mereka, yang tanpa henti, untuk<br />

berkomplot <strong>dan</strong> berencana, yang kemudian berakibat lebih dari seratus tahun<br />

kemudian. Ini terjadi ketika sang kriminal agen Inggris, Mustafa Kemal (juga<br />

dipanggil Ataturk, “Father of the Turk”!) meng‐umumkan bahwa Grand<br />

National Assembly (Lembaga Nasional Agung) telah setuju untuk<br />

memusnahkan Khilafah (Kalifah); <strong>dan</strong> mengumumkan pendirian sebuah<br />

Republik Turki yang sekular, tanpa berorientasi agama setelah mencuci<br />

tangannya lepas dari tanggung jawab daerah² Islam lainnya yang dikuasai para<br />

kafir pada perang dunia kesatu.<br />

Sejak hari itu umat Islam hidup dengan penuh bencana; kehidupan umat<br />

dipecah menjadi bagian² kecil yang dikontrol oleh musuh² Islam dalam segala<br />

aspek. Para Muslim ditindas <strong>dan</strong> menjadi objek cemoohan para kafir di Kash‐<br />

mir, Filipina, Thailand, Checknya, Irak, Bosnia‐Herzegovina, Afghanistan,<br />

Palestina <strong>dan</strong> tempat² lain yang dimiliki Muslim hingga apa yang menimpa<br />

para Muslim menjadi subjek penelitian <strong>dan</strong> statistik saja. Ribuan telah<br />

terbunuh, jutaan terpengaruh <strong>dan</strong> puluhan ribu telah ditindas. Siapapun yang<br />

membaca koran atau mendengar berita selalu menemukan para Muslim dalam<br />

kondisi penindasan, dipermalukan <strong>dan</strong> dibunuh; <strong>dan</strong> ini merata dalam setiap<br />

laporan.<br />

Tentu saja, para umat (komunitas global Muslim) tidak dalam situasi yang<br />

terbiasa seperti ketika dibawah bendera Islam, ketika mereka berada dibawah<br />

pemerintahan Kalifah yang menyatukan seluruh Muslim. Umat tidak pernah<br />

terpecah seperti yang kita lihat saat ini dengan garis² batas yang ditentukan<br />

oleh para kafir kolonialis atau dipecah oleh hukum² kependudukan yang<br />

menindas. Muslim biasa bepergian dari satu tempat ketempat lain dalam satu<br />

tanah Islam tanpa ada orang bertanya siapa dia atau menyebut mereka sebagai<br />

orang asing. Ketika kekalifahan ada para Muslim menyaksikan kekuatan Islam<br />

melalui kekuatan Kalifah. Mereka memimpin kalimat² dalam bendera Kalifah<br />

yang menerapkan Islam <strong>dan</strong> menyampaikan pesan²nya, bimbingannya <strong>dan</strong><br />

terangnya pada dunia. Tapi, kemana kekalifahan itu? Hanya ada dimasa lalu,<br />

telah dihancurkan <strong>dan</strong> digantung sebagai sebuah sistem.<br />

154

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!