05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

BAB 7<br />

BAGAIMANA ALLAH MEMBUNUH SAINS<br />

Berkembangnya budaya Islam adalah Cuma legenda saja. Para Muslim menemukan<br />

Aljabar, angka nol, <strong>dan</strong> astrolabe (alat navigasi kuno). Mereka menemukan cara baru<br />

dalam pertanian. Mereka memelihara filosofi Aristotle sementara Benua Eropa<br />

terpuruk dalam abad kegelapan. Dalam hampir semua bi<strong>dan</strong>g, kekaisaran Islam<br />

jaman dulu jauh mengalahkan pencapaian para non Muslim dijamannya baik di<br />

Eropa maupun dimanapun juga.<br />

Betulkah begitu?<br />

Well, tidak juga. Kecuali kalau penjiplakan dihitung.<br />

Tebak?<br />

Kegemparan mengenai “Jaman Emas”nya budaya Islam kebanyakan diilhami oleh non<br />

Muslim. Elemen inti dari kepercayaan Islam justru menjadi faktor penghalang yang sangat<br />

kuat terhadap kemajuan budaya <strong>dan</strong> sains. Hanya Judaisme <strong>dan</strong> Kekristenan, bukan Islam,<br />

yang memberikan dasar semangat dalam pencarian sains.<br />

Bagaimana mengenai seni <strong>dan</strong> musik?<br />

Kita dengar hal² hebat tentang literatur Islam—atau setidaknya banyak hal<br />

mengenai penyair Sufi Jalaludin Rumi (1207‐1273) <strong>dan</strong> “The Thousand and One<br />

Nights” (1001 malam). Ada juga penyair Persia Abu Nuwas (762‐814), yang<br />

pan<strong>dan</strong>gan heterodoks (tidak ortodoks) mengenai homoseksualitasnya akan<br />

dibahas di bab delapan; al‐Mutanabbi (915‐965), yang nama depannya berarti<br />

“seseorang yang berpura‐pura jadi Nabi”; Sufi Turki yang Heterodoks, Nesimi (m<br />

1417); <strong>dan</strong> penyair epik Persia Hakim Abu al‐Qasim Mansur Firdowsi (935‐1020),<br />

yang menetapkan sejarah Persia kedalam syair. Untuk sumber²nya, dia<br />

menggunakan catatan kronikel Kristen <strong>dan</strong> Zoroastrian yang telah lama hilang.<br />

Banyak dari orang² ini adalah para penghujat Islam secara terbuka; sedikit sekali<br />

yang kelihatannya mendapat inspirasi dari Islam itu sendiri, dengan pengecualian<br />

(mungkin) kiasannya Farid ud‐Din Attar, The Conference of the Birds. Mereka<br />

meninggalkan banyak karya² besar, tapi kebanyakan dari karya² itu dikenal bukan<br />

karena karakter Islamiknya, justru malah karena tidak a<strong>dan</strong>ya karakter Islamiknya.<br />

Tapi, untuk menghargai kekuatan inspirasinya berasal dari Islam adalah sangat<br />

dibesarbesarkan, ini sama seperti menghargai system Pemerintah Uni Sovyet untuk<br />

karya² dari Mandelstam, Sakharov atau bahkan Solzhenitsyn.<br />

78

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!