05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

diberi status dhimmi <strong>dan</strong> dianiaya dengan kejam, sering dipaksa masuk Islam.<br />

Banyak yang lari ke India, hanya untuk kemudian menerima nasib yang tak jauh<br />

berbeda ketika India juga jatuh ketangan Muslim.<br />

Penderitaan kaum Zoroastrian dibawah Islam mirip dengan penderitaan Kristen<br />

<strong>dan</strong> Yahudi dibawah Islam di daerah sebelah barat, <strong>dan</strong> ini terus berlanjut hingga<br />

kejaman modern (bahkan sampai hari ini juga mereka masih tertindas dibawah<br />

pemerintahan Mullah di Iran). Di tahun 1905, seorang misionaris bernama Napier<br />

Malcolm menerbitkan sebuah buku yang menceritakan perjalanan dia diantara<br />

kaum Zoroastrian Persia disebuah kota bernama Yezd.<br />

Hingga tahun 1895, tidak ada orang Parsi (Zoroastrian) boleh membawa/ memakai<br />

payung. Bahkan ketika aku ada di Yezd mereka tidak boleh memakainya juga<br />

didalam kota. Hingga tahun 1895 itu ada larangan keras untuk memakai kaca mata;<br />

sampai tahun 1885 mereka tidak boleh memakai cincin; pakaian mereka harus<br />

terbuat dari kanvas kasar, tapi setelah 1885 kain putih diperbolehkan dipakai.<br />

Sampai tahun 1896 orang Pasri wajib memelintir turban mereka, tidak boleh<br />

melipatnya. Sampai tahun 1898 hanya warna coklat, abu <strong>dan</strong> kunig boleh dipakai<br />

untuk pakaian luar (qaba) atau arkhaluq (pakaian dalam), tapi setelah itu semua<br />

warna boleh dipakai kecuali warna biru, hitam, merah atau hijau. Ada juga<br />

larangan memakai stoking putih <strong>dan</strong> sampai tahun 1880 orang Parsi harus memakai<br />

sepatu khusus yang aneh dengan bagian depan jempolnya menunjuk keatas.<br />

Sampai tahun 1885 mereka harus memakai topi sobek. Sampai 1880 mereka harus<br />

memakai celana ketat, satu warna, kecuali baju. Sampai 1891 semua penganut<br />

Zoroastrian harus berjalan jika di kota, jika di gurun mereka harus turun dari<br />

kendaraan/tunggangan mereka jika bertemu orang Muslim tingkat apapun. Selama<br />

saya ada di Yezd juga, mereka masih boleh memakai kendaraan/tunggangan di<br />

gurun pasir, tapi tetap harus turun jika bertemu orang Muslim. Terdapat juga<br />

larangan berpakaian yang serupa tapi terlalu berbelit‐belit <strong>dan</strong> panjang untuk<br />

diterangkan.<br />

Lalu rumah² orang Parsi <strong>dan</strong> Yahudi, dengan dinding² pagar luarnya, harus<br />

dibangun rendah hingga puncaknya bisa digapai oleh orang Muslim; untuk itu<br />

terpaksa mereka menggali kebawah, rumah mereka ada satu tingkat dari jalanan<br />

hingga tahun 1860 Parsi tidak boleh berdagang. Mereka biasa menyembunyikan<br />

barang dilangit² rumah, <strong>dan</strong> menjualnya diam². Mereka boleh berdagang sekarang<br />

dalam karavan atau tempat dagang yang tidak bergerak, tapi tidak boleh berdagang<br />

dipasar² atau bazar. Tidak boleh juga menjual kain linen. Hingga tahun 1870<br />

mereka tidak boleh menyekolahkan anak² mereka.<br />

Jumlah pajak kafir (Jizya), berbeda‐beda tergantung kekayaan masing² orang Parsi<br />

tersebut, tapi tak pernah kurang dari dua tomans (10.000 dinars). Satu toman<br />

sekarang berharga sekitar tiga shilling <strong>dan</strong> delapan pence, tapi dulu uang segitu<br />

sangat mahal. Sekarang juga, ketika uang terdepresiasi, uang segitu adalah hasil<br />

kerja buruh selama sepuluh hari. Uang itu harus di bayar ditempat, ketika seorang<br />

137

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!