05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada<br />

kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu<br />

dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia<br />

amalannya di dunia <strong>dan</strong> di akhirat, <strong>dan</strong> mereka itulah penghuni neraka, mereka<br />

kekal di dalamnya.” (Qur’an 2:214).<br />

Dosa apapun yang dilakukan perampok di Nakhla ditutupi oleh penolakan kaum<br />

Quraish terhadap Muhammad.<br />

Ini adalah wahyu yang sangat penting, karena ini membawa pada sebuah prinsip<br />

Islamik yang terus berulang sepanjang jaman. Kebaikan jadi diartikan pada apapun<br />

yang berakibat baik bagi Muslim, tanpa meman<strong>dan</strong>g apa hal itu melanggar moral<br />

atau hukum² lain. Nilai² moral yang ditanamkan dalam 10 Perintah, <strong>dan</strong> ajaran² lain<br />

agama² besar sebelum Islam, dikesampingkan demi sebuah prinsip yang jauh<br />

menjangkau dalam hal kemanfaatan.<br />

Perang Badr<br />

Segera setelah Nakhla, muncul peperangan besar pertama yang dijalani para<br />

Muslim. Muhammad mendengar bahwa sekelompok besar karavan Quraish, penuh<br />

dengan barang <strong>dan</strong> uang, datang dari Syria. “Ini karavan Quraish yang penuh<br />

berisi harta mereka,” dia katakan pada para pengikutnya. “Pergi <strong>dan</strong> serang,<br />

mungkin tuhan memberi ini sebagai mangsa.” 8 Dia berangkat kearah Mekah untuk<br />

memimpin perampokan. Tapi kali ini kaum Quraish telah siap menghadapinya,<br />

mereka keluar menemui 300 pasukan Muhammad dengan kekuatan hampir 1000<br />

orang. Muhammad sepertinya tidak menduga jumlah sebanyak ini <strong>dan</strong> berteriak<br />

pada Allahnya dengan gelisah, “O Allah, jika gerombolan ini musnah hari ini<br />

Engkau tidak akan dipuja lagi.” 9<br />

Meski jumlah besar mereka, Kaum Quraish dipukul mundur. Beberapa tradisi<br />

Muslim mengatakan bahwa Muhammad sendiri ikut bertempur. Yang lain bilang<br />

bahwa dia menyemangati pasukannya dari pinggir. Dalam peristiwa apapun,<br />

menjadi sebuah kesempatan bagi dia untuk melihat bertahun² rasa frustasi, dendam<br />

<strong>dan</strong> kebencian terhadap kaumnya, yang menolaknya, terbalaskan. Salah satu<br />

pengikutnya belakangan menceritakan sebuah kutukan yang Muhammad ucapkan<br />

kepada pemimpin Quraish: “Nabi berkata, ‘O Allah! Hancurkan pemimpin²<br />

Quraish, O Allah! Hancurkan Abu jahl bin Hisham, Utba bin Rabi’a, Shaiba bin<br />

Rabi’a, Uqba bin Abi Mu’ait, Umaiya bin Khalaf (atau Ubai bin Kalaf).” 10<br />

Semua orang² ini tertangkap atau terbunuh dalam perang Badar. Seorang<br />

pemimpin Quraish disebut dalam kutukan ini, ‘Uqba, memohon ampun, “Tapi<br />

siapa yang akan merawat anak²ku, O Muhammad?”<br />

8 Ibn. Ishaq, 289<br />

9 Ibid., 300<br />

10 Muhammad Ibn Ismaiel Al-Bukhari, Sahih al-Bukhari: The Translation of the Meanings, translated by<br />

Muhammad M. Khan, Darussalam, 1997, vol.4, book 58, no.3185.<br />

13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!