05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

Yang dilakukan Tentara Salib bukanlah membentuk daerah jajahan. Negara yang<br />

dibentuk Tentara Salib tidak sama dengan daerah² jajahan Virginia, Australia, India<br />

Belanda Timur di abad² berikutnya. Secara umum, daerah jajahan adalah tanah<br />

yang dikuasai negara yang letaknya jauh dari daerah jajahan tersebut. Tapi negara²<br />

Tentara Salib tidak dikuasai oleh negara² Eropa Barat; Pemerintahan² yang dibentuk<br />

Tentara Salib tidak di bawah kekuasaan Barat manapun. Pemerintahan Salib juga<br />

tidak mengambil kekayaan tanah yang dikuasainya untuk dikirim ke negara asal<br />

mereka di Eropa. Tujuan Tentara Salib mendirikan Pemerintahan adalah untuk<br />

melindungi perlindungan permanen bagi orang² Kristen di Tanah Suci (Yerusalem<br />

<strong>dan</strong> sekitarnya).<br />

Malah sebenarnya, banyak Tentara Salib yang akhirnya tidak menganggap diri<br />

sebagai orang Eropa lagi. Tulisan “Fulcher of Charters” menyatakan:<br />

Pikirkan, aku sembahyang, <strong>dan</strong> membayangkan bagaimana dalam hidup kita<br />

Tuhan telah mengubah orang² Barat menjadi orang² Timur. Kami yang dulu<br />

adalah asli orang Barat sekarang diubah jadi orang² Timur. Dia yang dulunya<br />

orang Romawi atau orang Frank sekarang jadi orang Galilea atau penghuni<br />

Palestina. Orang yang dulu adalah warga Rheim atau Charter sekarang jadi<br />

warga Tyre atau Antiokhia. Kami telah lupa tempat kelahiran kami; tempat itu<br />

jadi asing bagi kami atau setidaknya tidak diucapkan lagi. Beberapa orang<br />

malah telah memiliki rumah <strong>dan</strong> pelayan yang mereka terima sebagai harta<br />

waris. Beberapa punya istri bukan wanita Eropa tapi wanita Syria atau<br />

Armenia atau Saracen yang telah dibaptis. Beberapa hidup bersama mertua,<br />

menantu, besan atau anak tiri, atau ayah tiri. Juga ada cucu <strong>dan</strong> buyut segala.<br />

Yang seorang mengurus kebun, yang lain mengurus la<strong>dan</strong>g. Satu sama lain<br />

menggunakan ucapan <strong>dan</strong> kiasan dari bahasa yang berbeda. Kelainan bahasa<br />

sekarang merupakan hal yang biasa, <strong>dan</strong> kedua bangsa mengenalnya, <strong>dan</strong> iman<br />

yang sama menyatukan warga asli dengan orang asing. Seperti yang tertulis,<br />

“Singa <strong>dan</strong> lembu akan bersama‐sama makan jerami.” Yang dulu orang asing<br />

sekarang jadi warga asli; <strong>dan</strong> yang dulu pendatang sekarang jadi penghuni<br />

tetap. 238<br />

Ciri lain penjajahan seperti perpindahan penduduk besar²an dari tanah asal Eropa<br />

ke tanah jajahan juga tidak terjadi. Tiada penduduk Eropa yang berbondong‐<br />

bondong pergi untuk tinggal di tempat yang dikuasai Tentara Salib.<br />

238 Dikutip dari August C. Krey, The First Crusade: The Accounts of Eyewitnesses and Participants (Princeton, NJ:<br />

1921), 280-81. Reprinted at Medieval Sourcebook, http://www.fordham.edu/halsall/source/fulcher-cde.html<br />

115

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!