05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

Jurnalis <strong>dan</strong> pembela Islam, Stephen Schwartz menerangkan “Islamophobia”<br />

dengan cara ini:<br />

Berlawanan dengan argumen² orang² Barat, Islamophobia itu ada; bukan<br />

sebuah mitos. Islamophobia terdiri dari:<br />

· Menyerang agama Islam sepenuhnya sebagai sebuah masalah bagi dunia<br />

· Mengutuk semua Islam <strong>dan</strong> sejarahnya sebagai ekstrimis.<br />

· Menyangkal keberadaan aktif, dalam jaman yang sama, mayoritas Muslim<br />

moderat.<br />

· Berkeras bahwa para Muslim juga ikut serta <strong>dan</strong> menyetujui tuntutan² para<br />

non Muslim (berdasarkan ketidak tahuan <strong>dan</strong> arogansi mereka) bagi beberapa<br />

perubahan² teologis dalam agama mereka.<br />

· Memperlakukan semua konflik² yang melibatkan Muslim (termasuk misalnya,<br />

Bosnia‐Herzegovina satu dekade lalu), sebagai kesalahan Muslim itu sendiri.<br />

· Menghasut peperangan terhadap Islam secara keseluruhan. 306<br />

Sementara itu mungkin dibandingkan dengan definisi beberapa pelaku<br />

Islamophobia lain di dunia, Schwartz sebenarnya lebih banyak mengaburkan<br />

daripada menjelaskan. Apakah memberi label “Islamophobic” pada praktek<br />

“menyerang daerah yang beragama Islam dengan alasan mereka menjadi masalah<br />

bagi dunia” artinya bahwa juga sebuah Islamophobic jika memfokuskan perhatian<br />

pada Qur’an <strong>dan</strong> Sunnah Nabi sebagai motivasi aktivitas teroris? Jika demikian,<br />

maka para teroris jihad di dunia juga adalah pelaku “Islamophobic”, karena, seperti<br />

kita ketahui, mereka secara rutin mengarahkan ayat² jihad dari Qur’an <strong>dan</strong> Hadis<br />

untuk membenarkan tindakan² mereka. Tidak juga bahwa sebuah diskusi yang<br />

jujur mengenai doktrin jihad Islam adalah sama dengan mengatakan bahwa<br />

“seluruh daerah Islam” adalah “masalah bagi dunia”. Tak seorangpun berkata<br />

bahwa tayammum (wudhu memakai pasir, bukan air) atau Zikir atau elemen² lain<br />

dari Islam menjadi masalah bagi dunia.<br />

Menetapkan definisi kutukan bagi “seluruh Islam <strong>dan</strong> sejarahnya sebagai<br />

ekstremis” sebagai “Islamophobic” adalah sama bermasalahnya—<strong>dan</strong> bukan hanya<br />

karena kurang tepatnya kata “esktremis”, dengan mengatakan bahwa Jihad <strong>dan</strong><br />

Dhimmitude adalah bagian dari Islam. Tapi tidak ada perintah dari agama manapun<br />

yang secara sama diamati oleh para pengikutnya, tidak juga hukum² manapun<br />

yang secara universal diterapkan. Orang Yahudi <strong>dan</strong> Kristen ditanah Islam mampu<br />

hidup dengan kebebasan yang cukup disatu waktu; tapi, hal ini tetap saja tidak<br />

bertentangan dengan fakta bahwa hukum² dhimma tetap ada dalam kitab², <strong>dan</strong><br />

kapan saja bisa dipaksakan oleh penguasa² Muslim manapun.<br />

306 Stephen Schwartz, “The ‘Islamophobes’ That Aren’t, “ TechCentralStation.com, April 28, 2005.<br />

164

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!