05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

masyarakat Islam adalah peradaban yang sempurna, terlalu banyak Muslim<br />

berpikir bahwa mereka tidak perlu pengetahuan yang berasal dari sumber² lain—<br />

apalagi dari orang² kafir.<br />

Allah membunuh sains<br />

Tapi pukulan akhir pada sains Islam <strong>dan</strong> filosofi mungkin datang dari Qur’an itu<br />

sendiri. Kitab suci Islam menggambarkan Allah sebagai pihak yang berkuasa secara<br />

absolut <strong>dan</strong> tidak terikat oleh apapun. Kemaha kuasaan ini begitu mutlak hingga<br />

menghalangi sebuah asumsi yang menjadi kunci penolong pengembangan sains di<br />

Eropa. Yahudi <strong>dan</strong> Kristen percaya bahwa Tuhan itu baik, <strong>dan</strong> bahwa kebaikannya<br />

itu konsisten. dengan demikian, Dia menciptakan jagat raya sesuai dengan hukum²<br />

rasional yang dapat ditemukan, ini membuat penyelidikan sains menjadi berharga.<br />

Santo Thomas Aquinas menjelaskan:<br />

Karena prinsip² sains tertentu—Logika, geometri <strong>dan</strong> Aritmatika, contohnya—<br />

dihasilkan secara khusus dari prinsip² formal, yang mana esensi semua hal<br />

tergantung pa<strong>dan</strong>ya, hal itu menjelaskan bahwa Tuhan tidak dapat membuat<br />

pertentangan dalam prinsip² ini; Dia tidak dapat membuat gen² tidak<br />

didasarkan pada spesies, ataupun garis yang digambar dari pusat lingkarang<br />

kepada kelilingnya tidak sama, ataupun tiga sudut dari sebuah segitiga<br />

rectilinear tidak sama dengan dua sudutnya. 170<br />

Tapi dalam Islam, Allah bebas secara mutlak. Al‐Ghazali <strong>dan</strong> yang lainnya<br />

menelaah persoalan dengan ide dasar bahwa terdapat hukum² alam; bahwa akan<br />

menjadi sebuah penghujatan, sebuah penyangkalan akan kebebasan Allah. 171 untuk<br />

berkata bahwa dia menciptakan jagat raya sesuai dengan hukum rasional <strong>dan</strong><br />

konsisten, atau bahwa dia “tidak dapat” melakukan sesuatu—seperti yang Aquinas<br />

katakan diatas—adalah akan membelenggu kemaha‐kuasaannya yang absolut. Dia<br />

akan mengatur semuanya, tapi hal itu tak dapat diduga‐duga.<br />

Dengan begitu sains modern dikembangkan dalam Kekristenan Eropa bukannya<br />

dalam rumahnya Islam. Dalam dunia Islam, Allah malah membunuh sains.<br />

Tapi tidak semua hilang: Ada hal² yang kita harus<br />

berterimakasih pada Islam<br />

Semua ini tidak berarti bahwa Islam tidak dapat diberi penghargaan sama sekali<br />

atas intelektual, sains atau pencapaian artistik. Malah, kita bisa memberi<br />

penghargaan pada Islam atas dua pencapaian yang menjadi tonggak dunia:<br />

Terbukanya dunia Baru <strong>dan</strong> Renaissance di Eropa.<br />

170 St. Thomas Aquinas, Summa Contra Gentiles, Book Two: Creation, Bab 25, seksi 14. Diterjemahkan oleh<br />

James F. Anderson. (Notre Dame, IN: University of Notre Dame Press, 1975).<br />

171 James V. Schall, S.J., War-Time Clarifications: Who Is Our Enemy? 2001.<br />

85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!