30.04.2015 Views

BOB

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BISNIS<br />

Bisnis ayam petelur. Bisnis<br />

seperti ini menjadi awal<br />

kesuksesan Bob Sadino.<br />

ADENG BUSTOMI/ANTARA<br />

berpikir untuk mulai usaha.<br />

Ia mengkritik, banyak orang<br />

pintar, nilai sekolah bagus,<br />

tapi malah akhirnya menjadi<br />

pegawai biasa. Sedangkan<br />

orang yang kecerdasannya<br />

biasa saja bisa sukses karena<br />

ia bertindak, tidak terus menimbang-nimbang.<br />

Orang-orang yang bekerja<br />

dengan Bob Sadino sejak<br />

awal 1970-an—saat kehidupan<br />

ekonomi keluarga Bob<br />

jatuh drastis, dari anak orang<br />

kaya yang bekerja di Djakarta<br />

Lloyd yang memiliki dua Mercedes<br />

menjadi tukang batu—<br />

juga menyebut kerja keras itu<br />

sebagai kunci keberhasilan pengusaha ini.<br />

Asikin Suharba misalnya. Sepupu istri Bob<br />

Sadino ini bekerja saat Bob menjadi tukang<br />

batu pada 1970-an. Saat itu Bob memulai bisnis<br />

ayam petelur merangkap tukang pasang<br />

keramik. “Saya membantu mengecat rumahrumah<br />

yang ia pasangi keramiknya,” ucap<br />

Asikin di sela-sela upacara pemakaman Bob<br />

Sadino di Jeruk Purut, Jakarta Selatan.<br />

Ia mengatakan Bob Sadino berkarakter<br />

keras, pantang menyerah, dan berorientasi<br />

pada target. “Keras, harus bisa, pekerjaan itu<br />

harus selesai sesuai dengan jadwal,” ucapnya.<br />

Sepupunya itu, kata Asikin, selalu memasang<br />

target satu kerjaan. “Dan dia akan nanya, ‘You<br />

bisanya kapan?’”<br />

Arie mengungkapkan hal senada. Ia mengatakan<br />

Bob Sadino tidak punya konsep<br />

yang muluk-muluk, melainkan yang sederhana<br />

saja. “Yang penting kerja, kerja, dan kerja,”<br />

ucapnya.<br />

Bob Sadino lahir dari keluarga berada di<br />

Tanjung Karang pada 9 Maret 1933. Saat ia<br />

berusia 19 tahun, ayahnya meninggal. Karena<br />

kakak-kakaknya cukup berada, seluruh<br />

warisan diberikan kepada Bob Sadino. Dengan<br />

modal uang warisan, Bob Sadino malah<br />

berkelana ke Eropa dan akhirnya bekerja di<br />

Djakarta Lloyd di Belanda. Bosan di luar negeri,<br />

ia balik ke Indonesia dengan menenteng<br />

MAJALAH DETIK 26 JANUARI - 1 FEBRUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!