You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SELINGAN<br />
ADA SEJUMLAH SYARAT<br />
YANG HARUS DISIAPKAN<br />
AGAR KITA BISA MEMETIK<br />
KEUNTUNGAN EKONOMI<br />
MAUPUN POLITIK DARI<br />
POROS MARITIM.<br />
Saya belum pernah secara langsung menyampaikan<br />
konsep poros maritim kepada Presiden.<br />
Hanya, konsep ini pernah saya beberkan<br />
kepada seorang tim suksesnya. Saya percaya<br />
mereka pasti sudah punya konsep yang baik.<br />
Ada sejumlah syarat yang harus disiapkan<br />
agar kita bisa memetik keuntungan ekonomi<br />
maupun politik dari poros maritim.<br />
Membangun pelabuhan-pelabuhan baru<br />
itu mesti, cuma harus memiliki kemampuan<br />
yang saya sebut 4R, yakni refueling,<br />
resupply, repair, dan rest and recreation.<br />
Belum lagi memperbaiki birokrasi dan<br />
pelayanan di pelabuhan. Kita harus berkaca<br />
pada Singapura dalam soal ini.<br />
Kapal baru 20 mil laut dari pelabuhan<br />
saja mereka sudah mengontak administrator<br />
pelabuhan. Kapal langsung diberi arahan<br />
ke dermaga yang harus dituju. Bandingkan<br />
dengan Batam, yang harus menunggu berharihari<br />
sebelum kapal bisa masuk dermaga. Begitu<br />
sampai juga belum tentu bisa mengisi bahan<br />
bakar. Siapa yang mau singgah kalau begitu?<br />
Akhirnya Batam mati. Hal lain, terkait keamanan<br />
pelabuhan. Orang pulang ke pelabuhan di<br />
Singapura jam 1 pagi tidak ada masalah. Tapi di<br />
kita?<br />
Lalu di mana harus membangun pelabuhan?<br />
Tentunya di jalur kapal akan lewat atau sea lane<br />
of trade. Paling tidak di Indonesia itu Selat Malaka<br />
ke utara, dari Selat Lombok-Selat Makassar<br />
ke utara, Laut Banda-Selat Maluku ke utara.<br />
Dari situ, kita lihat lagi jalur mana yang paling<br />
aman dan ekonomis. Jadi saya kurang paham<br />
jika ada gagasan pengembangan pelabuhan di<br />
Selat Sunda. Siapa yang mau lewat situ?<br />
Bicara tanker 80 ribu ton ke atas merupakan<br />
kapal-kapal yang manuvernya sulit. Saat kapal<br />
sebesar itu masuk Selat Sunda, begitu keluar<br />
di utara akan setengah mati. Banyak karang.<br />
Setiap 10 menit harus belok. Kapal besar kalau<br />
belok itu kayak banteng, susahnya luar biasa.<br />
●●●<br />
Soal jalan tol laut, kita sebenarnya sudah<br />
mengenal dari zaman Belanda. Saat itu sudah<br />
digagas kapal-kapal perintis untuk menghu-<br />
MAJALAH DETIK 26 JANUARI - 1 FEBRUARI 2015