30.04.2015 Views

BOB

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KOLOM<br />

lang-halangi proses penegakan hukum (obstruction of justice). Pasal 21 UU Nomor<br />

31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menyebutkan bahwa:<br />

“Setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan<br />

secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan<br />

di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam<br />

perkara korupsi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan<br />

paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 150.000.000<br />

(seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 600.000.000 (enam ratus<br />

juta rupiah).”<br />

Perlu ketegasan tersendiri bagi KPK dalam menyikapi serangan yang dilakukan<br />

ke tubuh KPK. Sebab, serangan itu diarahkan kepada pribadi pimpinan KPK secara<br />

terencana. Mulai penyebaran foto-foto rekayasa perselingkuhan Abraham Samad<br />

hingga tuduhan bermain politik dalam pencalonan wapres. Bahkan penangkapan<br />

Bambang Widjojanto merupakan indikasi tegas bahwa terdapat pergerakan terorganisasi<br />

untuk menyudutkan hingga menghancurkan lembaga yang membanggakan<br />

ini.<br />

KPK tidak mempunyai kekuatan apa pun untuk melawan institusi Polri korup<br />

yang didukung kekuatan politik kecuali peran masyarakat dalam melindungi KPK.<br />

Melihat ancaman di tubuh KPK saat ini, saatnya elemen publik kembali bahu-membahu<br />

menghadapi upaya menghancurkan lembaga antirasuah ini. Jika tidak, kita<br />

akan kehilangan sebuah harapan besar agar Indonesia bersih dari korupsi, kolusi,<br />

dan nepotisme. Mari selamatkan KPK sekali lagi! n<br />

MAJALAH DETIK 26 JANUARI - 1 FEBRUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!