You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
NASIONAL<br />
Sebanyak 24 pengurus<br />
dewan pimpinan wilayah<br />
PAN menggelar deklarasi<br />
mendukung Hatta Rajasa<br />
kembali menjadi Ketua<br />
Umum PAN untuk periode<br />
kedua di Hotel Denpasar,<br />
Jakarta Selatan, Kamis<br />
(8/1).<br />
LAMHOT/DETIKCOM<br />
Ia juga memberikan selembar surat yang berasal<br />
dari sebuah lembaga swadaya masyarakat<br />
bernama Jakarta Development Watch. LSM<br />
ini, di dalam surat itu, beralamatkan di Jalan<br />
Otista Raya, Tanjung Lengkong Nomor 40, RT<br />
017 RW 07, Bidara Cina, Jakarta Timur, 13330.<br />
Nomor telepon kantornya 021-33664389.<br />
Selain alamat kantor, tercantum nama orang<br />
yang bisa dihubungi, yakni Don Sukri Corleone,<br />
di nomor 081213090296. Namun, beberapa<br />
kali nomor tersebut dihubungi, selalu<br />
terdengar nada sibuk. Saat disambangi, alamat<br />
kantor LSM tersebut juga ternyata palsu.<br />
Paket itu ternyata juga dikirimkan ke kantor<br />
redaksi sejumlah media secara serentak. Menurut<br />
sang pengojek, selain kantor detikcom,<br />
dia mengirim peti itu ke kantor salah satu<br />
stasiun televisi nasional.<br />
Meskipun masih jadi misteri, pesan yang<br />
disampaikan oleh si pengirim kotak itu jelas.<br />
Tujuannya adalah mengaitkan Zulkifli Hasan<br />
dengan kasus yang tengah ditangani Komisi<br />
Pemberantasan Korupsi.<br />
Maklum saja, politikus senior Partai Amanat<br />
Nasional itu sebelumnya disebut-sebut dalam<br />
dua kasus yang kini sedang digarap komisi antirasuah<br />
tersebut. Kasus itu adalah kasus suap<br />
izin alih fungsi hutan yang disangkakan kepada<br />
Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun dan<br />
Bupati Bogor Rachmat Yasin.<br />
Nama Zulkifli dikaitkan berdasarkan pengakuan<br />
dua kepala daerah yang menjadi ter-<br />
MAJALAH DETIK 26 JANUARI - 1 FEBRUARI 2015