You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
INTERNASIONAL<br />
KAMI TELAH GAGAL<br />
MENCAPAI TUJUAN, DAN<br />
HAL ITU MENYAKITKAN DAN<br />
MENGECEWAKAN KAMI.”<br />
melawan pasukan pengawal presiden, milisi<br />
Houthi berhasil menekuk tentara pemerintah<br />
dan mengurung Istana Presiden Yaman pekan<br />
lalu. Mereka juga menyekap Kepala Staf Kepresidenan<br />
Ahmed Awad bin Mubarak. Awad<br />
ditangkap milisi Houthi saat dalam perjalanan<br />
mengantarkan rancangan amendemen konstitusi<br />
ke Otoritas Nasional Pengawas Penerapan<br />
Hasil Konferensi Debat Nasional (NDC).<br />
Menurut juru bicara milisi<br />
Houthi, rancangan amendemen<br />
konstitusi itu bertentangan<br />
dengan kesepakatan<br />
NDC dan kesepakatan perdamaian<br />
beberapa bulan lalu.<br />
Milisi Houthi menuding ada<br />
sejumlah anggota Otoritas<br />
Nasional yang mencoba menelikung<br />
mereka.<br />
Lewat siaran di stasiun<br />
televisi Al-Massira, pemimpin<br />
laskar Houthi, Abdul Malik al-Houthi, menuding<br />
Presiden Hadi sengaja memperlambat<br />
penerapan hasil kesepakatan perdamaian.<br />
Satu lagi “dosa” Presiden Hadi, menurut Abdul<br />
Malik, adalah memberikan bantuan kepada<br />
Al-Qaidah, kelompok lawan utama Houthi di<br />
Yaman. “Jika pemerintah tak memenuhi tuntutan<br />
kami, kami tak ragu bertindak lebih keras,”<br />
Abdul Malik mengancam.<br />
Di bawah tekanan dan kurungan milisi Houthi,<br />
Presiden Hadi mengabulkan empat tuntutan<br />
Abdul Malik dan teman-temannya Rabu pekan<br />
lalu. Empat tuntutan itu antara lain mengubah<br />
rancangan konstitusi, menerapkan hasil kesepakatan<br />
perdamaian, dan segera memulihkan<br />
keamanan di Marib.<br />
Entah apa yang membuat Presiden Hadi berubah<br />
pikiran, sehari setelah memenuhi tuntutan<br />
milisi Houthi, dia malah mengundurkan diri.<br />
Menjadi Presiden Yaman setelah Ali Abdullah<br />
Saleh menyerahkan kursi kepadanya pada<br />
2012—kala itu Hadi merupakan Wakil Presiden<br />
Ya man—Hadi merasa mantan bosnya itu tak<br />
pernah sungguh-sungguh menyokongnya.<br />
Empat bulan lalu, kala milisi Houthi dengan<br />
gampang menembus pertahanan prajurit<br />
pemerintah di Ibu Kota Sanaa, Hadi curiga,<br />
MAJALAH DETIK 26 JANUARI - 1 FEBRUARI 2015