30.04.2015 Views

BOB

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

CRIME STORY<br />

gara lain? Karena berbagai keberhasilan yang<br />

dia lakukan. Negara lain pun tidak tahu kapan<br />

mereka masuk (menyelundupkan narkoba),”<br />

tuturnya.<br />

Sabu yang diselundupkan ke Indonesia itu diduga<br />

akan dijual dalam paket-paket yang lebih<br />

kecil kepada pembeli. Para pembeli inilah yang<br />

akan mengolah sabu menjadi bentuk pil-pil. Jika<br />

dicampur bubuk tertentu, akan muncul jenisjenis<br />

baru narkotik. Pil-pil itulah yang diedarkan<br />

ke tempat-tempat<br />

Diedarkan di kota-kota besar di<br />

Indonesia, mulai Medan, Jakarta,<br />

Surabaya, Sulawesi Selatan, Manado,<br />

sampai Kalimantan Barat.<br />

hiburan malam.<br />

“Diedarkan di<br />

kota-kota besar di<br />

Indonesia, mulai<br />

Medan, Jakarta,<br />

Surabaya, Sulawesi<br />

Selatan, Manado, sampai Kalimantan<br />

Barat,” ucapnya.<br />

Dari sejumlah bandar yang ditangkap BNN,<br />

hampir semua menyebut sindikat Guangzhou-<br />

Hong Kong ini sebagai pemasok mereka. “Jadi<br />

tidak tertutup kemungkinan sindikat inilah yang<br />

(memasok) 10, 20, atau 30 kilogram. Sumbernya<br />

dia (Wong),” kata Deddy. “Ini (sindikat<br />

Wong) raksasanya.”<br />

Sindikat ini awalnya sukses memasok narkoba<br />

dalam paket yang lebih kecil atau puluhan<br />

kilogram. Keberhasilan itu membuat komplotan<br />

ini berupaya menyelundupkan sabu dalam<br />

jumlah lebih besar, hingga ratusan kilogram.<br />

Indonesia memang dianggap sebagai pangsa<br />

pasar menggiurkan. Sebab, di sini mereka bisa<br />

menjual narkoba dengan harga lebih mahal<br />

dibanding di negara lain.<br />

“(Harga di) Indonesia tiga kali lipat dari di<br />

Guangzhou, kemudian di Australia jadi lima<br />

kali lipat. Di Selandia Baru lebih mahal lagi,”<br />

ujar Deddy. Jika dihitung nilai nominalnya, 862<br />

kilogram sabu itu sangat fantastis. Nilainya<br />

lebih dari Rp 1,6 triliun. Itu jika diasumsikan 1<br />

kilogram sabu dihargai Rp 2 miliar di pasaran.<br />

Wong juga sangat licin. Selama 15 tahun tinggal<br />

di Indonesia, ia mempelajari situasi dan kelemahan<br />

sistem pertahanan di Indonesia, termasuk<br />

perairan yang mudah ditembus serta “pelabuhan<br />

tikus” yang sering digunakan sebagai entry point<br />

ilegal. Seperti di Sukabumi, Jawa Barat, Batam,<br />

Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat.<br />

“Banyak sekali titik (masuk) yang tidak bisa<br />

MAJALAH DETIK 26 JANUARI - 1 FEBRUARI 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!