You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
GAYA HIDUP<br />
RENGGA SANCAYA/DETIKCOM<br />
baru, furnitur di rumahnya tampak lebih unik.<br />
Bagi Luthfi, barang-barang vintage bisa membawa kembali<br />
ke suatu masa yang damai, indah, dan bahagia. Lewat barang<br />
vintage, kenangan-kenangan masa kecilnya yang bahagia dan<br />
damai seakan hadir kembali.<br />
“Ya, vintage itu memberi suatu karakter dalam sebuah<br />
interior yang berbeda menurut saya. Memberikan karakter,<br />
personality, dan unik,” ujar pemilik Jakarta Vintage ini di kediamannya,<br />
Villa Cinere Mas, Depok, Jawa Barat.<br />
Penulis buku Happy Vintage ini tidak setuju jika vintage diidentikkan<br />
dengan kekelaman. Sebab, lewat furnitur vintage,<br />
dia justru berhasil menghadirkan sesuatu yang segar, beda,<br />
dan tentu saja kekinian.<br />
Dari sekadar hobi, Luthfi mengembangkannya menjadi bisnis.<br />
Lantaran saat ini jumlah peminat furnitur vintage semakin<br />
besar, dia pun membuka toko di kawasan Dharmawangsa,<br />
Jakarta Selatan.<br />
Pria yang tidak punya latar belakang desain interior ini<br />
mengaku senang dengan tren penggunaan furnitur jadul<br />
yang terus berkembang. “Karena pakai barang tua, berarti<br />
tidak ada sampah,” ujarnya.<br />
Hal senada diungkapkan Yuli Arifianto, seorang interior<br />
designer. Menurut Arif, tren furnitur lawas ini muncul karena<br />
masyarakat mempunyai kerinduan dan keinginan kembali<br />
lagi ke masa kecilnya.<br />
MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015