13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

INSPIRING PEOPLE<br />

DOK. PRIBADI<br />

Mereka jawab, ‘Saya mau jadi tukang sapu, mau<br />

jadi tukang sampah,’” kata Alia. Lantaran hidup<br />

miskin, anak-anak itu tak berani punya mimpi<br />

kelewat tinggi. Bagi mereka, hanya anak orang<br />

kaya yang berhak punya mimpi dan cita-cita<br />

setinggi-tingginya. “Kalau ada yang ngomong,<br />

‘Saya mau jadi polisi, Kak’, pasti anak-anak yang<br />

lain akan ngetawain. ‘Mana bisa jadi polisi, bapak<br />

lu cuma tukang ojek.’”<br />

Alia kenal dengan anak-anak Manggarai<br />

lewat tugas penelitian dari kuliahnya di Jurusan<br />

Ekonomi Universitas Indonesia empat<br />

tahun lalu. Tema utama penelitiannya adalah<br />

pembentukan karakter anak-anak di lingkungan<br />

marginal. Tuntas tugas kuliah tak lantas<br />

putus pula hubungan Alia dengan anak-anak<br />

Manggarai. Dia merasa punya “utang” kepada<br />

kampung di pinggir Sungai Ciliwung itu.<br />

Alia mulai mencicil “utang”-nya itu dengan<br />

mendirikan sanggar belajar untuk anak-anak<br />

Manggarai. Dia membayar sendiri dengan<br />

menyisihkan sebagian uang beasiswanya dan<br />

mengajar sendiri anak-anak itu. Alia mendorong<br />

anak-anak itu punya keberanian untuk<br />

MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!