You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
EKONOMI<br />
<strong>KE</strong>RETA CEPAT<br />
Penjualan tiket<br />
Shinkansen di Jepang<br />
ARI SAPUTRA/DETIKCOM<br />
Sulawesi, dan Papua.<br />
Selain itu, jika proyek ini terwujud, tentu<br />
akan menarik penumpang pesawat beralih<br />
ke kereta cepat karena stasiunnya berada di<br />
Kota Surabaya. Kondisi ini berbeda jika naik<br />
pesawat, penumpang harus turun di Bandara<br />
Juanda, yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari<br />
Surabaya.<br />
Menimbang adanya peluang menarik penumpang<br />
pesawat, pemerintah pusat harus<br />
berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar<br />
bisa menjamin kondisi lalu lintas transportasi<br />
di Kota Surabaya menuju kota-kota di sekitarnya<br />
tidak macet. “Meski (kereta cepat) tarifnya<br />
sama atau lebih mahal sedikit dari pesawat,<br />
orang akan pilih kereta cepat asalkan transportasi<br />
di dalam kota bagus, tidak macet,” kata<br />
Djoko.<br />
Niat memiliki kereta cepat kelihatannya masih<br />
perlu kajian mendalam. Menurut Hermanto,<br />
berdasarkan kajian Kementerian Perhubungan,<br />
kereta cepat Jakarta-Surabaya diperkirakan<br />
baru bisa beroperasi pada 2030.<br />
Salah satu alasannya, tingkat pertumbuhan<br />
dan pendapatan per kapita penduduk sudah<br />
tinggi dan siap naik kereta dengan tarif komersial<br />
tanpa subsidi seperti kereta cepat. “Jika<br />
nanti terwujud, pembangunannya sekitar 5<br />
tahun dan diperkirakan mulai beroperasi pada<br />
2025,” tutur Hermanto. n HANS HENRICUS B.S. ARON<br />
MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015