13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FOKUS<br />

Ahmad Riza Patria<br />

LAMHOT ARITONANG/DETIKCOM<br />

ajudan, dan pegawai Sekretariat Jenderal DPR.<br />

Anggota Dewan yang mengajak serta istri<br />

antara lain Setya, Ketua Badan Urusan Rumah<br />

Tangga Roem Kono, dan anggota Komisi Pertanian<br />

Robert Joppy Kardinal (Golkar). Sementara<br />

itu, Nurhayati Assegaf (Partai Demokrat)<br />

mengajak putranya.<br />

Setya dalam forum IPU menyampaikan<br />

koreksi kepada PBB bahwa perdamaian dunia<br />

masih menyisakan masalah, masih ada konflik<br />

di berbagai negara. Ia juga mengusulkan agar<br />

IPU melakukan standardisasi demokrasi karena<br />

selama ini ada ketimpangan demokrasi antara<br />

negara maju dan berkembang. “Kami berharap,<br />

dalam IPU itu, betul-betul dicapai standardisasi<br />

(demokrasi),” kata Setya kepada majalah detik.<br />

Setelah acara IPU selesai, hanya lima anggota<br />

DPR yang pulang. Sedangkan Setya, Fadli,<br />

dan beberapa anggota DPR lainnya meneruskan<br />

kunjungan kerja mereka di Amerika hingga<br />

12 September 2015. Mereka mengunjungi dua<br />

negara bagian Amerika Serikat, yakni San Francisco<br />

dan Washington, DC.<br />

Sebelum berangkat ke San Francisco, Setya<br />

dkk menemui bakal calon Presiden Amerika<br />

dari Partai Republik, Donald Trump. Alih-alih<br />

menjalin hubungan baik, akibat pertemuan di<br />

Trump Tower itu, kunjungan pemimpin DPR<br />

malah mendapat sorotan negatif, baik dari<br />

dalam maupun luar negeri. Setya dan Fadli<br />

diadukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan<br />

karena diduga melanggar kode etik.<br />

Bukan hanya itu, akhirnya perjalanan dinas<br />

Setya dkk selama dua minggu di Amerika juga<br />

banyak dipersoalkan. Forum Indonesia untuk<br />

Transparansi Anggaran (Fitra) menuntut adanya<br />

transparansi anggaran. Fitra menghitung,<br />

berdasarkan besaran anggaran dinas pejabat<br />

ke luar negeri, kunjungan itu menelan biaya Rp<br />

4,6 miliar. Namun Fitra memperkirakan biaya<br />

yang digunakan mencapai Rp 10 miliar.<br />

Angka Rp 4,6 miliar merupakan asumsi untuk<br />

sembilan anggota DPR. Dalam mata anggaran,<br />

biaya pesawat ke Amerika US$ 14.428 satu<br />

perjalanan per orang, uang harian US$ 527 per<br />

anggota DPR, dan hotel masing-masing US$<br />

1.312,02 per malam.<br />

Sebagai gambaran, selama di Washington,<br />

Setya dan rombongan menginap di hotel bin-<br />

MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!