13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

SENI HIBURAN<br />

MUSIK<br />

NYIMAS LAULA/REUTERS<br />

hal itu seperti tak menjadi persoalan untuk<br />

para penonton, yang sudah kepalang rindu<br />

pada Bon Jovi.<br />

Gelegar yang tak ada habisnya disusul perasaan<br />

puas. Puluhan ribu penonton yang hafal<br />

bait demi bait lagu seakan rela menjadi paduan<br />

suara Jon Bon Jovi dkk.<br />

Sebut saja lagu Wanted Dead or Alive, I’ll<br />

Sleep When I’m Dead, Keep the Faith, hingga hit<br />

lawas Bad Medicine. Semua orang bernyanyi,<br />

meski kadang terdengar sumbang.<br />

Sebagian penonton malam itu mungkin tak<br />

sempat menonton konser pada 1995. Tak aneh<br />

jika raut-raut kepuasan terlukis di wajah mereka,<br />

meski tanpa gitaris Richie Sambora.<br />

Mereka yang sempat menonton konser Bon<br />

Jovi di Ancol menjadikan malam itu sebagai<br />

ajang reuni. Penonton muda menjadikan malam<br />

itu sebagai kesempatan emas untuk menyaksikan<br />

salah satu band legendaris di muka<br />

bumi.<br />

Meski usia sudah kepala 5, mereka masih<br />

sangat bersemangat. Suara Jon tetap stabil,<br />

gebukan drum Tico Torres juga masih kuat.<br />

David Bryant juga belum terlihat lelah mencabik-cabik<br />

tuts keyboard-nya.<br />

Di tengah keseruan yang meluap-luap, ada<br />

sedikit perasaan antiklimaks. Babak encore,<br />

yang dimulai dengan Runaway, Have a Nice<br />

Day dan Livin’ on a Prayer, diakhiri tanpa lagu<br />

MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!