You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
INTERNASIONAL<br />
Bocah pengungsi dari<br />
Afganistan memegang<br />
kepala adiknya setelah<br />
tiba di Athena dari<br />
Pulau Lesbos, Yunani,<br />
Kamis (10/11).<br />
MICHALIS KARRAGIANIS/<br />
REUTERS<br />
BAGI warga Inggris, Kota Wakefield<br />
sama sekali bukan gambaran sebuah<br />
“surga”, tapi tidak bagi Arkan Esmail,<br />
33 tahun. Pada 2002, Arkan lari dari<br />
Sulaymaniyah, di wilayah Kurdistan, Irak, meninggalkan<br />
konflik di kampung halamannya.<br />
“Sejujurnya aku sangat takut. Aku masih sangat<br />
muda dan tak tahu apa yang akan terjadi,”<br />
kata Esmail pekan lalu. Bermodal uang dari<br />
ayahnya untuk membayar penyelundup imigran<br />
gelap, dia nekat pergi ke Eropa.<br />
Berhari-hari terombang-ambing di laut, berdesakan<br />
dengan puluhan imigran lain di perahu<br />
karet, Esmail berhasil mendarat dengan selamat<br />
di Italia. Setelah berulang kali mencoba, akhirnya<br />
dia berhasil menembus perbatasan Inggris<br />
dengan menumpang kereta barang. Setahun<br />
kemudian, pengajuan suakanya dikabulkan<br />
MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015