13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

EKONOMI<br />

<strong>KE</strong>RETA CEPAT<br />

Penumpang Shinkansen<br />

duduk nyaman di kursi.<br />

ARI SAPUTRA/DETIKCOM<br />

JADWAL keberangkatan kereta itu<br />

terpampang di peron Stasiun Shinagawa,<br />

Tokyo. Sekitar 10 menit sekali,<br />

berhenti satu rangkaian kereta dengan<br />

warna-warna cerah mengkilap. Mereka<br />

datang tepat 1 menit 30 detik sebelum jam<br />

keberangkatan yang dipasang di peron. Lokomotif<br />

itu bentuknya berbeda-beda, tapi garis<br />

dasarnya sama: lancip.<br />

Tak henti-henti petugas stasiun memberitahukan<br />

kedatangan kereta api dengan gerakan-gerakan<br />

yang seperti tarian. Lantai peron<br />

stasiun ditandai kotak-kotak yang menunjukkan<br />

di mana antrean untuk tiap gerbong berada.<br />

Begitu kereta Shinkansen yang ditunggu<br />

datang, majalah detik masuk dan merasakan<br />

kereta terkenal ini.<br />

Pemandangan di dalamnya tidak berbeda<br />

jauh dengan kereta kelas Argo di Indonesia.<br />

Tempat duduk sama-sama lega dan nyaman.<br />

Tapi, begitu bergerak, terasa bedanya. Nyaris<br />

tidak ada guncangan dalam kereta Shinkansen.<br />

Air di gelas pun tidak banyak bergerak-gerak<br />

seperti saat di kereta kelas Argo sekalipun. Dan<br />

yang kedua adalah kecepatannya: Kota Nagoya,<br />

yang berjarak hampir 350 kilometer, dilalap<br />

cuma sekitar 1,5 jam. Dengan bus malam, jarak<br />

MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!