13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

INTERVIEW<br />

Video<br />

dia, sikap itu bukan berarti menjalankan<br />

politik dua kaki atau poligami seperti disebut<br />

para analis politik. Untuk mengetahui lebih<br />

terperinci argumentasinya, simak petikan<br />

perbincangannya berikut ini.<br />

Seberapa serius PAN dan Demokrat<br />

mengikuti pemilihan Wali Kota Surabaya<br />

menantang Risma?<br />

Besok saya akan ke Surabaya untuk mengawal<br />

langsung. Bahwa PAN sangat serius<br />

agar pilkada Surabaya bisa berjalan dengan<br />

baik. Saya akan datang bersama Sekjen PAN,<br />

bawa stempel, kertas dengan kop surat (partai).<br />

Kami tidak mau ini gagal. Kenapa? La,<br />

kalau itu sampai harus ditunda ke 2017, akan<br />

sangat merugikan rakyat Surabaya. Mbok<br />

ya politiknya politik kebangsaan, jangan<br />

pragmatis, jangka pendek. Kan Ibu Risma itu<br />

bagus, berhasil. Politiknya kebangsaan, tidak<br />

memilih kelompok atau golongan tertentu,<br />

siapa saja. Agar Surabaya maju, dibangun.<br />

Kalau bagus dan berprestasi seperti itu, kenapa<br />

harus diboikot?<br />

Seberapa optimistis calon Anda dan<br />

Demokrat bisa mengimbangi Risma?<br />

Ya, tentu tidak mudah, wong Ibu Risma<br />

top banget. Hasil surveinya, 80 persen (unggul),<br />

tapi kita kan harus coba, berusaha. Jadi<br />

peluang kami tidak besar karena lawannya<br />

MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!