Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
FOKUS<br />
Setya Novanto bersalaman<br />
dengan Donald Trump.<br />
REUTERS<br />
tang lima, Capella, di Georgetown. Dalam situs<br />
pemesanan hotel online, booking.com, Hotel<br />
Capella bertarif Rp 7 juta untuk tipe kamar terendah<br />
(superior king room) hingga Rp 100 juta<br />
untuk presidential suites. “Sepulang (mereka)<br />
dari AS, kami akan menagih akuntabilitas anggaran<br />
itu,” kata Koordinator Bidang Advokasi<br />
Fitra Apung Widadi.<br />
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar,<br />
Tantowi Yahya, menyangkal keras jumlah<br />
yang disebutkan Fitra itu untuk biaya kunjungan<br />
kerja Setya dkk ke Amerika. “Enggak sampai<br />
Rp 4 miliar. Haduh... gilalah gila. Hitungan itu<br />
dari mana?” ujarnya di gedung DPR.<br />
Kepala Bagian Humas DPR Djaka Dwi Winarko<br />
memastikan anggaran negara hanya<br />
dikeluarkan untuk anggota DPR. Biaya anggota<br />
keluarga yang dibawa para anggota DPR tidak<br />
ditanggung. “Yang ditanggung di luar istri-istri<br />
dan anak itu,” katanya kepada majalah detik.<br />
Di antara rombongan itu, terdapat utusan<br />
khusus Presiden, Eddy Pratomo. Keberadaan<br />
Eddy dalam rombongan disebut-sebut untuk<br />
membantu Setya. Eddy merupakan staf ahli<br />
Setya di DPR pada periode yang lalu. Dalam<br />
susunan kegiatan yang didapat majalah detik,<br />
Eddy berperan sebagai penasihat delegasi.<br />
Eddy sempat mengajukan anggaran ke negara,<br />
tapi ditolak. Yang pasti, saat itu ia berangkat<br />
tidak menggunakan anggaran negara. “Pakai<br />
anggaran siapa, saya enggak tahu,” ujar Sekretaris<br />
Kabinet Pramono Anung.<br />
Meski mendapat sorotan tajam di dalam<br />
negeri, Setya melanjutkan acaranya di Amerika.<br />
Di Washington, DC, Setya mengikuti lima<br />
agenda. Mengawali hari, Kamis, 10 September<br />
2015, pagi, mereka berdiskusi dengan bos-bos<br />
MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015