13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

FOKUS<br />

<strong>KE</strong>BERADAAN KAMI JANGAN<br />

MEMBAWA ATRIBUT KIH DAN<br />

KMP, TAPI MENEGAKKAN ETIKA<br />

DI PARLEMEN.<br />

Anggota MKD<br />

Sarifuddin Sudding<br />

RENGGA SANCAYA/DETIKCOM<br />

itu merupakan pelanggaran ringan, mereka<br />

akan dijatuhi sanksi teguran. Sanksi pelanggaran<br />

sedang adalah pencopotan dari jabatan<br />

pemimpin DPR.<br />

Sedangkan hukuman buat pelanggaran berat<br />

adalah pemecatan sebagai anggota DPR. “Tergantung<br />

keputusan MKD nanti, apakah ringan,<br />

sedang, berat, atau tidak terbukti sama sekali,”<br />

kata anggota Majelis Kehormatan, Sarifuddin<br />

Sudding.<br />

Meski pencopotan dari jabatan pemimpin<br />

DPR dimungkinkan, mayoritas pelapor menyerahkan<br />

bentuk sanksi kepada MKD.<br />

Adian mengatakan motivasinya<br />

bukan menggusur Setya. Meski<br />

demikian, Adian melihat arahnya<br />

mestinya memang lengsernya<br />

sang ketua.<br />

“Saya tidak sudi dipimpin orang<br />

yang membawa institusi besar ini<br />

berdiri di belakang calon presiden negara lain,”<br />

kata Adian. “Ampun… malu saya, ada seorang<br />

calon presiden negara lain pidato dan kita berjejer<br />

di belakangnya, idih….”<br />

Adian menilai Setya melakukan pelanggaran<br />

serius karena menjanjikan kepada Trump akan<br />

membuat hal-hal yang hebat untuk Amerika.<br />

Anggota DPR hanya boleh punya satu loyalitas,<br />

yakni kepada negaranya, Indonesia.<br />

“Setya melakukan loyalitas ganda. Dalam<br />

negara, itu salah. Banyak orang yang menganggap<br />

itu persoalan sepele, kata siapa sepele?<br />

Ini persoalan ideologi, ini persoalan nasionalisme.<br />

Tidak ada yang sepele dengan ideologi dan<br />

nasionalisme.”<br />

Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai<br />

alasan membahas investasi dengan Trump<br />

tidak bisa diterima karena DPR tidak mengurusi<br />

pembicaraan bisnis dan bertemu dengan<br />

pengusahanya. Bagi Refly, pemberhentian<br />

Setya dan Fadli dari posisi pemimpin DPR<br />

bukan sesuatu hal yang mustahil.<br />

Sepanjang sejarah, memang belum pernah<br />

ada pemimpin DPR yang dicopot akibat skandal.<br />

Melihat komposisi MKD, Setya dan Fadli<br />

bisa dibilang dalam posisi diuntungkan karena<br />

partai Koalisi Merah Putih memiliki 10 wakil<br />

dari 17 anggota Majelis Kehormatan.<br />

MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!