You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
EKONOMI<br />
Presiden Joko Widodo<br />
saat meninjau<br />
pembangunan jalan tol<br />
Trans-Sumatera.<br />
BAGUS PRIHANTORO/DETIKCOM<br />
Mungkin ini ada hubungannya dengan ucapan<br />
Joko Widodo pada Mei silam bahwa ia enggan<br />
melakukan peletakan batu pertama yang<br />
hanya seremonial. Saat itu ia menginginkan<br />
sebuah proyek dikerjakan dulu baru dilakukan<br />
groundbreaking. “Jalan selesai 2-3 kilometer,<br />
baru saya datang. Pelabuhan juga begitu, alat<br />
berat datang, sudah kerja 1-2 bulan, baru saya<br />
datang,” tuturnya.<br />
Dan jalan tol Cimanggis-Cibitung—yang bakal<br />
terentang dari jalan tol Jagorawi, membelah<br />
Trans-Yogi di kawasan Cibubur yang ramai,<br />
sebelum menyatu dengan jalan tol Jakarta-<br />
Cikampek di dekat gerbang tol Cikarang—memang<br />
belum apa-apa. Pembebasan lahan pun<br />
masih minim. “Pembebasannya baru sedikit,<br />
baru 3 persen,” ucap Anton.<br />
Anton mengatakan Waskita Karya ingin ada<br />
acara peletakan batu pertama untuk menunjukkan<br />
keseriusan menggarap. Peletakan batu<br />
pertama juga bisa mendorong pemerintah<br />
membebaskan lahan. “Mudah-mudahan, dengan<br />
groundbreaking ini, pembebasan lahannya<br />
juga cepat. Masyarakat juga yang terkena<br />
(pembebasan lahan) juga ikut mendukung<br />
pemerintah dengan mau melepas tanahnya,”<br />
ucapnya.<br />
Ruas tol ini awalnya dimiliki Grup Bakrie.<br />
Saat mereka melego sejumlah ruas tol kepada<br />
Grup MNC, jalan tol ini sempat dikabarkan ikut<br />
diambil alih, tapi ternyata tidak. Pemerintah<br />
kemudian meminta Waskita Karya mengambil<br />
alih jalan tol yang bisa membuat ruas Trans-<br />
Yogi dan Jalan Siliwangi di Bekasi berkurang<br />
bebannya itu. “Targetnya, sekitar 2018 sudah<br />
bisa beroperasi,” ucap Anton.<br />
Untuk mengejar target ini, pembebasan lahan<br />
MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015