You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
FOKUS<br />
Setya Novanto dan Fadli Zon<br />
mengikuti sebuah pertemuan<br />
di Amerika.<br />
DOK. DPR RI<br />
perusahaan raksasa Amerika, seperti Coca-<br />
Cola, Philip Morris, dan Freeport, dalam forum<br />
US-ASEAN Business Council.<br />
Kemudian rombongan bertemu dengan<br />
Presiden Tempore Senat Amerika Serikat Orrin<br />
Hatch di Capitol. Lanjut, Setyo memenuhi undangan<br />
Presiden US-Indonesia Society (USIN-<br />
DO) David Merrill. Pertemuan di Cosmos Club<br />
itu dihadiri 120 orang, yang terdiri atas tokoh<br />
bisnis, diplomat, dan masyarakat Amerika.<br />
Selesai berdiskusi dengan USINDO, mereka<br />
meluncur ke gedung Kongres Amerika. Rombongan<br />
itu menemui Ketua DPR Amerika John<br />
Boehner. Salah satu yang dibicarakan adalah<br />
proposal pelatihan tenaga perpustakaan untuk<br />
DPR Indonesia. DPR ingin meniru Library of<br />
Congress dan Congressional Research Service.<br />
Dua lembaga ini merupakan think thank DPR<br />
Amerika.<br />
Setya, yang didampingi Wakil Ketua DPR Fadli<br />
Zon, melihat langsung perpustakaan Kongres<br />
Amerika, yang punya 160 juta koleksi, 40 juta<br />
di antaranya judul buku. Pegawainya 3.200<br />
orang. “Library of Congress siap memfasilitasi<br />
staf, pustakawan, untuk magang,” ujar Setya.<br />
Masih ada satu agenda lagi yang diikuti rombongan<br />
itu, yakni peringatan Hari Kemerdekaan<br />
RI ke-70 di kantor Kedutaan Besar Indonesia<br />
untuk Amerika. Hadir pula Wakil Menteri Luar<br />
Negeri Amerika dalam acara tersebut.<br />
Agenda maraton di Washington tersebut<br />
menjadi penutup kunjungan Setya dkk ke<br />
Amerika. Para anggota DPR ini sudah ditunggu<br />
di Tanah Air untuk memberi penjelasan kepada<br />
Mahkamah Kehormatan Dewan. ■ BAHTIAR RIFAI,<br />
ISFARI HIKMAT, IBAD DUROHMAN, SHOHIB MASYKUR | IRWAN NUGROHO<br />
MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015