13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

EKONOMI<br />

<strong>KE</strong>RETA CEPAT<br />

Kereta reguler melintasi<br />

jalan raya tanpa palang<br />

pintu di Semarang.<br />

R. REKOTOMO/ANTARA FOTO<br />

kereta api,” kata Rama.<br />

Pemerintah bukan tidak ingin memangkas<br />

waktu perjalanan kereta api dari Jakarta ke<br />

Surabaya dengan menggelar kereta cepat seperti<br />

di Jepang. Kereta cepat Jakarta-Bandung<br />

memang tidak masuk prioritas, tapi Rencana<br />

Induk Perkeretaapian Nasional memasukkan<br />

rute Jakarta-Surabaya.<br />

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian<br />

Perhubungan Hermanto Dwiatmoko menuturkan,<br />

dengan kereta berkecepatan 300-<br />

350 kilometer per jam, Surabaya bisa dicapai<br />

dari Jakarta selama 2-2,5 jam. “Waktu tempuh<br />

seperti itu kan lumayan juga,” kata Hermanto.<br />

Namun pembahasan tentang kereta cepat<br />

Jakarta-Surabaya ini belum terjadi. Menurut<br />

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/<br />

Kepala Bappenas Sofyan Djalil, kereta cepat Jakarta-Surabaya<br />

masih terlalu dini untuk dibahas<br />

karena belum ada studi kelayakan kereta cepat<br />

untuk jarak jauh.<br />

Selain itu, menurut Sofyan, kereta cepat untuk<br />

rute jarak jauh butuh pembahasan mendalam<br />

dari sisi kelayakan komersial. “Kereta cepat<br />

yang jarak jauh di mana-mana itu agak berat<br />

dari segi komersial. Kita tunggu dulu, deh,” ujar<br />

Sofyan sambil berlalu tanpa menjelaskan detail<br />

perihal persoalan komersial itu.<br />

Pengamat perkeretaapian dari Masyarakat<br />

Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno,<br />

menilai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan<br />

sebelum pemerintah memutuskan membangun<br />

kereta cepat Jakarta-Surabaya. Djoko<br />

mengatakan proyek tersebut sebaiknya tidak<br />

memakai uang maupun jaminan negara karena<br />

saat ini pemerintah sedang menggarap proyek<br />

kereta reguler di luar Jawa, seperti Kalimantan,<br />

MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!