13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

EKONOMI<br />

<strong>KE</strong>RETA CEPAT<br />

Duta Besar Jepang Yasuaki<br />

Tanizaki<br />

DOK. <strong>KE</strong>MENTRIAN MARITIM&SDA<br />

menteri merekomendasikan sebaiknya rute<br />

Jakarta-Bandung ditempuh kereta dengan<br />

kecepatan menengah. Sebab, biayanya hanya<br />

Rp 20-30 triliun, termasuk merentangkan rel<br />

baru. Dengan kecepatan menengah, Bandung<br />

bisa ditempuh dalam 1 jam. Sudah memotong<br />

waktu cukup signifi kan dari kereta saat ini, tapi<br />

hanya berselisih sekitar setengah jam dibanding<br />

kereta cepat.<br />

Penolakan ini membuat Darmin kedatangan<br />

dua tamu penting pada Jumat pertama September.<br />

Pertama, Duta Besar Jepang Yasuaki<br />

Tanizaki datang dan bertemu dengan Darmin.<br />

Selang beberapa waktu, gantian Duta Besar<br />

Tiongkok Xie Feng yang menyambanginya.<br />

Kedua diplomat itu tak bisa menyembunyikan<br />

kekecewaan akibat batalnya proyek kereta<br />

cepat. Seusai pertemuan 1,5 jam, Xie Feng enggan<br />

mengomentari batalnya kereta cepat ini.<br />

“No more comment, thank you,” katanya. Tapi<br />

Tanizaki, yang sebelumnya bertemu, berterus<br />

terang mengungkapkan kekecewaan pemerintah<br />

Jepang, terutama karena sudah mengeluarkan<br />

uang banyak untuk studi kelayakan. “Tapi<br />

ini tentu terserah pemerintah Indonesia,” katanya.<br />

n<br />

HANS HENRICUS B.S. ARON<br />

MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!