13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SELINGAN<br />

tiga tokoh dari tiga novel karya Mira,<br />

yakni Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi,<br />

Kemilau Kemuning Senja, dan<br />

Arini, Masih Ada Kereta yang Akan<br />

Lewat.<br />

“Karakter perempuan dalam<br />

film yang saya mainkan itu bukan<br />

perempuan yang cengeng. Di Sini<br />

Cinta Pertama Kali Bersemi, karakternya<br />

memang sedikit lemah tapi<br />

tetap berpegang pada prinsipnya.<br />

Sedangkan di Kemilau, karakternya<br />

keras sekali, lalu di Arini juga<br />

keras,” Widyawati menekankan.<br />

Raya Fitria, editor novel-novel<br />

terbitan Gramedia, menyebut<br />

karya Mira sebagai sastra populer.<br />

Sebab, kalaupun isinya tentang percintaan,<br />

tetap ditulis berdasarkan riset yang serius dan<br />

alur cerita yang terjaga. Latar belakang Mira<br />

sebagai dokter, kata Raya, membuatnya pandai<br />

menyisipkan pesan-pesan ilmu pengetahuan<br />

tentang dunia kedokteran ke dalam alur cerita<br />

yang ditulisnya. “Jadi sedikit-banyak pembaca<br />

mendapatkan tambahan pengetahuan,” ujarnya.<br />

Ia juga menyebut alur dalam novel-novel Mira<br />

sangat filmis, sehingga menarik dan memudahkan<br />

sutradara dan penulis skenario untuk<br />

mengangkatnya ke layar lebar. “Itu barangkali<br />

yang membuat karya-karya Ibu Mira banyak<br />

dibuatkan film dan belakangan sinetron,” Raya<br />

menambahkan.<br />

Meski mengaku tak terlalu dekat dengan<br />

karya-karya Mira W., penulis best seller Asma<br />

Nadia menilai kisah-kisah dalam novel karya<br />

Mira “perempuan sekali”, begitu juga dengan<br />

tema-tema yang dibawakan. “Persoalanpersoalannya<br />

sangat menyentuh perasaan<br />

perempuan,” ujarnya. Produktivitas Mira yang<br />

tergolong tinggi dan tetap berkarya di usia<br />

senja, kata Asma, sulit ditandingi penulis lainnya.<br />

“Karyanya akan terus tetap ada di tokotoko<br />

buku. Itu merupakan suatu pencapaian<br />

yang sulit (ditandingi),” kata Asma. ■<br />

PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT<br />

MAJALAH MAJALAH DETIK 31 DETIK AGUSTUS 14 - 20 - 6 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!