You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SELINGAN<br />
tiga tokoh dari tiga novel karya Mira,<br />
yakni Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi,<br />
Kemilau Kemuning Senja, dan<br />
Arini, Masih Ada Kereta yang Akan<br />
Lewat.<br />
“Karakter perempuan dalam<br />
film yang saya mainkan itu bukan<br />
perempuan yang cengeng. Di Sini<br />
Cinta Pertama Kali Bersemi, karakternya<br />
memang sedikit lemah tapi<br />
tetap berpegang pada prinsipnya.<br />
Sedangkan di Kemilau, karakternya<br />
keras sekali, lalu di Arini juga<br />
keras,” Widyawati menekankan.<br />
Raya Fitria, editor novel-novel<br />
terbitan Gramedia, menyebut<br />
karya Mira sebagai sastra populer.<br />
Sebab, kalaupun isinya tentang percintaan,<br />
tetap ditulis berdasarkan riset yang serius dan<br />
alur cerita yang terjaga. Latar belakang Mira<br />
sebagai dokter, kata Raya, membuatnya pandai<br />
menyisipkan pesan-pesan ilmu pengetahuan<br />
tentang dunia kedokteran ke dalam alur cerita<br />
yang ditulisnya. “Jadi sedikit-banyak pembaca<br />
mendapatkan tambahan pengetahuan,” ujarnya.<br />
Ia juga menyebut alur dalam novel-novel Mira<br />
sangat filmis, sehingga menarik dan memudahkan<br />
sutradara dan penulis skenario untuk<br />
mengangkatnya ke layar lebar. “Itu barangkali<br />
yang membuat karya-karya Ibu Mira banyak<br />
dibuatkan film dan belakangan sinetron,” Raya<br />
menambahkan.<br />
Meski mengaku tak terlalu dekat dengan<br />
karya-karya Mira W., penulis best seller Asma<br />
Nadia menilai kisah-kisah dalam novel karya<br />
Mira “perempuan sekali”, begitu juga dengan<br />
tema-tema yang dibawakan. “Persoalanpersoalannya<br />
sangat menyentuh perasaan<br />
perempuan,” ujarnya. Produktivitas Mira yang<br />
tergolong tinggi dan tetap berkarya di usia<br />
senja, kata Asma, sulit ditandingi penulis lainnya.<br />
“Karyanya akan terus tetap ada di tokotoko<br />
buku. Itu merupakan suatu pencapaian<br />
yang sulit (ditandingi),” kata Asma. ■<br />
PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT<br />
MAJALAH MAJALAH DETIK 31 DETIK AGUSTUS 14 - 20 - 6 SEPTEMBER 2015