13.09.2015 Views

PENANTANG RISMA DARI MIRA W KE ASMA NADIA

20150914_MajalahDetik_198

20150914_MajalahDetik_198

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BUKU<br />

Omi bersama Nadia (putri<br />

sulungnya) dan para sahabat<br />

saat peluncuran buku, Sabtu<br />

(29/8).<br />

DOK. ELZA PELDI TAHER<br />

SEBAGAI cendekiawan muslim terkemuka, jejak pemikiran Nurcholish<br />

Madjid sudah banyak diulas dan dikritik para murid dan sesama cendekiawan<br />

lainnya. Tapi sosok Cak Nur, sapaan populer Nurcholish, sebagai<br />

suami, ayah, dan lelaki biasa, cuma Omi Komaria yang paling punya<br />

otoritas untuk mengungkapkannya.<br />

Bagi kebanyakan orang, penampilan Cak Nur mungkin terkesan sangat serius<br />

dan kaku. Hobinya cuma membaca aneka buku.<br />

Ternyata kesan semacam itu tak sepenuhnya<br />

benar. Menurut Omi, yang mendampingi Cak<br />

Nur sejak 1969, sang begawan asal Jombang itu<br />

merupakan pribadi yang kocak dan romantis. Tak<br />

melulu bergelut dengan tumpukan buku, Cak Nur<br />

juga bisa membongkar-pasang kompor di dapur<br />

hingga berlumur oli demi merawat sendiri mesin<br />

mobilnya.<br />

Ada kesaksian menarik dari Omi tentang Cak Nur<br />

dan kompor. Alkisah, sebelum mereka menikah,<br />

Cak Nur sudah membuat daftar barang-barang<br />

kepentingan rumah tangga, tapi tidak termasuk<br />

kompor di dalamnya. “Kita perlu kompor, ya?” tanya<br />

Cak Nur ketika sang istri yang baru diboyongnya<br />

ke rumah kontrakan di Jakarta membutuhkan<br />

kompor untuk memasak. “Aku tidak tahu di mana<br />

membeli kompor,” Cak Nur menambahkan.<br />

SUDRAJAT/MAJALAHDETIK<br />

MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!