Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SELINGAN<br />
FOTO: RENGGA SANCAYA (DETIKCOM)<br />
42 82<br />
FILM<br />
D A R I NOVEL<br />
ADA banyak sutradara yang<br />
mengangkat novel-novel<br />
karya Mira W., seperti Wim<br />
Umboh, Sophan Sophiaan,<br />
dan Dedi Setiadi. Mereka seolah berlomba<br />
untuk bisa menjadi yang pertama<br />
memfilmkan novel-novel laris karya Mira.<br />
Kenyataan itu tentu membuat kebanggaan<br />
tersendiri bagi sang novelis. Apalagi<br />
dia kerap dilibatkan untuk menentukan<br />
para pemain maupun lokasi syuting.<br />
“Widyawati dan Roy Marten itu saya<br />
yang usulkan untuk menjadi pemeran Di<br />
Sini Cinta Pertama Kali Bersemi. Sampai<br />
sekarang, saya masih bersahabat dengan<br />
Widya, beberapa hari lalu kami ketemuan<br />
dan makan bersama,” kata Mira.<br />
Selama 40 tahun kariernya sebagai<br />
penulis, Mira W. telah menerbitkan 82<br />
novel dan cerita pendek, termasuk karya<br />
terbarunya, Sisi Gelap Cinta. Dari jumlah<br />
itu, 42 di antaranya telah difilmkan dan<br />
dibuatkan sinetron di televisi. Berikut ini<br />
di antaranya.<br />
1<br />
DI SINI CINTA<br />
PERTAMA KALI<br />
BERSEMI<br />
Sutradara: Wim Umboh, 1980<br />
Pemain: Widyawati dan Roy Marten<br />
MEMPERTEMUKAN Roy Marten dengan Widyawati dalam satu<br />
film. Cinta yang tumbuh dari remaja, dihalangi oleh banyak terjal dan<br />
hambatan membuat mereka terpisah. Widyawati berperan sebagai<br />
perempuan yang mengalami pahit hidup berumah tangga yang tidak didasari<br />
cinta, dan mengalami perceraian. Pengalaman itu membuat ia menjadi seorang<br />
biarawati dan berjumpa lagi dengan cinta lamanya (Roy Marten), tapi<br />
keadaan telah berubah, mengingat kaul seorang biarawati.<br />
<strong>KE</strong>MILAU <strong>KE</strong>MUNING<br />
SENJA (DOKTER NONA<br />
FRISKA)<br />
Sutradara: Hasmanan, 1980<br />
Pemain: Widyawati<br />
WIDYAWATI kembali tampil dalam film dramatis<br />
dari novel Mira W. Kali ini ia berperan sebagai<br />
seorang dokter wanita yang tegar, tangguh, dan<br />
mandiri walau mengalami berbagai terpaan hidup.<br />
2<br />
3<br />
SEANDAINYA AKU<br />
BOLEH MEMILIH<br />
Sutradara: Wahab Abdi, 1984<br />
Pemain: Nena Rosier, Roy Marten, El Manik, Tuti Indra Malaon<br />
CINTA segitiga yang rumit dan diperkeruh oleh intervensi<br />
pihak lain membuat drama ini semakin berbelit. Ketika<br />
perasaan ditutupi oleh sebuah paksaan, film diakhiri<br />
dengan drama pengadilan ketika semua masalah dan konflik<br />
batin tertumpah ruah, ditambah dengan kematian dan keguncangan<br />
jiwa.<br />
4<br />
ROMANTIKA (GALAU<br />
REMAJA DI SMA)<br />
Sutradara: Hengky Solaiman, 1985<br />
Pemain: Meriam Bellina, Paramitha Rusady<br />
ATIEK dan Tia bersaing dalam pelajaran maupun<br />
percintaan. Persaingan ini menimbulkan banyak<br />
hal lucu, sekaligus meresahkan teman-teman<br />
dan guru. Keduanya lalu jadi sahabat kental dan berhasil<br />
menjadi juara kelas dan mewujudkan mimpi menjadi<br />
bintang film ternama.<br />
5<br />
MERPATI TAK PERNAH<br />
INGKAR JANJI<br />
Sutradara: Wim Umboh, 1986<br />
Pemain: Paramitha Rusady dan Adi Bing Slamet<br />
BERLATAR lingkungan gereja Katolik, film ini mengisahkan<br />
gadis bernama Maria, yang oleh ayahnya<br />
didoktrin menjadi biarawati. Sempat memberontak,<br />
tapi setelah mengalami fase-fase alamiah dan sebagai seorang<br />
gadis remaja, Maria pun menemukan jati dirinya dan<br />
memantapkan diri menjadi seorang biarawati.<br />
6<br />
ARINI, MASIH ADA<br />
<strong>KE</strong>RETA YANG AKAN<br />
LEWAT<br />
Sutradara: Sophan Sophiaan, 1987<br />
Pemain: Widyawati dan Rano Karno<br />
Penghargaan: Piala Citra untuk Aktris Utama Terbaik<br />
FILM ini memotret fenomena wanita yang sukses<br />
dalam karier dan harus menikahi lelaki yang berusia<br />
jauh lebih muda. Juga belum mapan dan masih di<br />
bawah kuasa ibunya. Sutradara Sophan Sophiaan menyisipkan<br />
sejumlah kritik sosial yang dibalut dengan halus.<br />
TATKALA MIMPI<br />
BERAKHIR<br />
7<br />
Sutradara: Wim Umboh, 1987<br />
Pemain: Ray Sahetapy dan Meriam Bellina<br />
Prestasi: Nominasi Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik,<br />
FFI 1988<br />
DRAMA tentang hubungan seorang gadis dan pria<br />
yang dipertemukan di dunia film. Ketidakcocokan yang<br />
semula dialami mereka mempertemukan pada sebuah<br />
cinta sejati. Namun hubungan mereka seakan tak direstui<br />
oleh takdir, setelah sang pria meninggal karena sakit.<br />
PERISAI KASIH<br />
YANG TERKOYAK<br />
Sutradara: Hadi Poernomo, 1986<br />
Pemain: Tuti Indra Malaon, Nena Rosier, dan<br />
Dwi Yan<br />
KISAH dua yatim-piatu yang terpisah dan<br />
sama-sama menjadi penyanyi terkenal.<br />
Keduanya bersaing dan saling mencari,<br />
tapi baru bersua kembali di saat yang tak<br />
terduga.<br />
8<br />
9<br />
CINTA CUMA<br />
SEPENGGAL DUSTA<br />
Sutradara: Edi S.S., 1986<br />
Pemain: Christine Aristha, Firda Razak, Deddy Mizwar, Gusti<br />
Randa, dan Linda Eka<br />
Penghargaan: Film Pilihan FFI 1987<br />
CERITA tentang problem remaja-remaja SMA yang kurang<br />
mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua.<br />
Kehadiran pak guru yang dapat mengendalikan anak-anak<br />
itu memberikan pengaruh yang cukup baik. Klimaks cerita adalah<br />
saat remaja perempuan bernama Sandra meninggal karena<br />
menggugurkan kandungannya akibat berhubungan di luar nikah.<br />
ARINI II<br />
(BIARKAN<br />
<strong>KE</strong>RETA ITU<br />
LEWAT)<br />
10<br />
Sutradara: Wim Umboh, 1988<br />
Pemain: Ida Iasha dan Rano Karno<br />
Prestasi: Nominasi FFI 89 untuk<br />
Pemeran Utama Pria (Rano Karno),<br />
dan Pemeran Pembantu Wanita (Rima<br />
Melati)<br />
Film ini adalah kelanjutan dari Arini 1.<br />
Namun pemeran Widyawati sebagai<br />
Arini digantikan oleh Ida Iasha.<br />
11<br />
SINETRON CINTA<br />
(SEANDAINYA AKU<br />
BOLEH MEMILIH)<br />
Sutradara: Maruli Ara, 1999<br />
Pemain: Desy Ratnasari, Primus Yustisio, dan<br />
Atalarik Syah<br />
Berkisah tentang cinta segitiga antara mahasiswi<br />
kedokteran (Riri) dan dua pria kakak-adik, (Haris/<br />
Primus dan Andi/Atalarik). Soundtrack sinetron<br />
ini, Bahasa Kalbu, mengantarkan Titi Dj. meraih<br />
AMMI Award 1999.<br />
TRUE LOVE (CINTA<br />
SEPANJANG AMAZON)<br />
Sutradara: Dedi Setiadi, 2011<br />
Pemain: Fanny Fabriana dan Mario Lawalata<br />
Aries dan Guntur adalah dua sahabat yang selalu bersama-sama.<br />
Suatu hari, di kampusnya, Aries tersipu-sipu melihat Vania,<br />
mahasiswi pintar yang membiayai hidupnya secara mandiri.<br />
Keduanya menjalin cinta kasih yang rumit karena perbedaan<br />
latar belakang status sosial dan karakter. Karena alasan teknis,<br />
film ini tak jadi mengambil lokasi di Sungai Amazon, Brasil. Tapi<br />
di Raja Ampat, Papua.<br />
SUDRAJAT<br />
12<br />
MAJALAH DETIK 14 - 20 SEPTEMBER 2015