27.11.2014 Views

Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik - Ee-cafe.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BAB 6<br />

Tanggapan Frekuensi <strong>Rangkaian</strong> Orde Pertama<br />

Sebagaimana kita ketahui, kondisi operasi normal rangkaian pada<br />

umumnya adalah kondisi mantap dan dalam operasi tersebut banyak<br />

digunakan sinyal sinus baik pada pemrosesan energi maupun pemrosesan<br />

sinyal listrik. Dalam teknik energi listrik, tenaga listrik dibangkitkan,<br />

ditransmisikan, serta dimanfaatkan dalam bentuk sinyal sinus dengan<br />

frekuensi yang dijaga konstan yaitu 50 atau 60 Hz. Dalam teknik<br />

telekomunikasi, sinyal sinus dimanfaatkan dalam selang frekuensi yang<br />

lebih lebar, mulai dari beberapa Hz sampai jutaan Hz. Untuk hal yang<br />

kedua ini, walaupun rangkaian beroperasi pada keadaan mantap, tetapi<br />

frekuensi sinyal yang diproses dapat bervariasi ataupun mengandung<br />

banyak frekuensi (gelombang komposit), misalnya suara manusia<br />

ataupun suara musik. Karena impedansi satu macam rangkaian<br />

mempunyai nilai yang berbeda untuk frekuensi yang berbeda, maka<br />

timbullah persoalan bagaimanakah tanggapan rangkaian terhadap<br />

perubahan nilai frekuensi atau bagaimanakah tanggapan rangkaian<br />

terhadap sinyal yang tersusun dari banyak frekuensi. Dalam bab inilah<br />

persoalan tersebut akan kita bahas.<br />

6.1. Tanggapan <strong>Rangkaian</strong> Terhadap Sinyal Sinus Keadaan Mantap<br />

Pernyataan di kawasan s dari sinyal masukan berbentuk sinus x(t) =<br />

Acos(ωt+θ) adalah (lihat Tabel-3.1.) :<br />

s cosθ − ωsin<br />

θ<br />

X ( s)<br />

= A<br />

(6.1)<br />

2 2<br />

s + ω<br />

Jika T(s) adalah fungsi alih, maka tanggapan rangkaian adalah<br />

s cosθ − ωsin<br />

θ<br />

Y(<br />

s)<br />

= T(<br />

s)<br />

X(<br />

s)<br />

= A<br />

T(<br />

s)<br />

2 2<br />

s + ω<br />

s cosθ − ωsin<br />

θ<br />

= A<br />

T(<br />

s)<br />

( s − jω)(<br />

s + jω)<br />

(6.2)<br />

Sebagaimana telah kita bahas di bab sebelumnya, T(s) akan memberikan<br />

pole-pole alami sedangkan X(s) akan memberikan pole paksa dan<br />

pernyataan (6.2) dapat kita uraikan menjadi berbentuk<br />

121

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!