10.04.2013 Views

FILSAFAT KORUPSI - Direktori File UPI

FILSAFAT KORUPSI - Direktori File UPI

FILSAFAT KORUPSI - Direktori File UPI

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

pribadi tidak kelembagaan] Korupsi pribadi tidak kelembagaan adalah korupsi para orang<br />

peraturan baku (di) luar. . seperti (itu) korupsi menyinggung kepada karakter moral para orang,<br />

dan terkandung dalam rampasan [dari;ttg] karakter moral mereka. Jika suatu tindakan<br />

mempunyai suatu merusak efek pada [atas] karakter seseorang, [itu] akan secara khas jadilah<br />

bersifat menghancurkan untuk satu atau lebih kebaikan seseorang. Kebaikan ini boleh jadi<br />

kebaikan yang menyertakan kepada orang sebagai manusia, e.g. kebaikan rasa kasihan dan<br />

kewajaran di (dalam) seseorang berhadapan dengan lain manusia. [Yang] sebagai alternatif-<br />

atau dalam beberapa hal, apalagi- kebaikan ini mungkin menyertakan ke para orang sebagai<br />

penghuni [dari;ttg] peran kelembagaan spesifik, e.g. kenetralan di (dalam) suatu [hakim/wasit]<br />

atau obyektifitas di (dalam) suatu wartawan.<br />

Our concern here is only with institutional corruption. Nevertheless, it is plausible that<br />

corruption in general, including institutional corruption, typically involves the despoiling<br />

of the moral character of persons and in particular, in the case of institutional corruption,<br />

the despoiling of the moral character of institutional role occupants qua institutional role<br />

occupants. To this extent institutional corruption involves personal corruption.Note that<br />

personal corruption, i.e., being corrupted, is not the same thing as performing a corrupt<br />

action, i.e., being a corruptor. Typically, corruptors are corrupted, but this is not<br />

necessarily the case. Note also that corruptors are not simply persons who perform<br />

actions that corrupt, they are also morally responsible for this corruption. (As we shall<br />

see, there is one important category of corruptors which is an exception to this, namely<br />

corruptors who are not morally responsible for being corrupted, yet whose actions are<br />

both an expression of their corrupt characters and also have a corrupting effect.) The<br />

precise nature of corruptors and their relationship to the corrupted is discussed in more<br />

detail below. Di sini Perhatian [kita/kami] hanya dengan korupsi kelembagaan. Meskipun<br />

demikian, [itu] adalah masuk akal yang korupsi secara umum, mencakup korupsi kelembagaan,<br />

[yang] secara khas melibatkan rampasan karakter moral para orang dan khususnya, di (dalam)<br />

kasus [dari;ttg] korupsi kelembagaan, rampasan karakter moral [dari;ttg] penghuni peran<br />

kelembagaan sebagai penghuni peran kelembagaan. Pada luas korupsi kelembagaan ini<br />

melibatkan corruption.Note pribadi yang korupsi pribadi, yaitu., dirusak, bukanlah hal yang sama<br />

[seperti/ketika] melakukan/menyelenggarakan suatu tindakan jahat, yaitu., menjadi koruptor.<br />

[Yang] secara khas, koruptor dirusak, tetapi ini adalah tidak harus kasus [itu]. Catatan juga<br />

koruptor itu bukan sekedar para orang [siapa] yang melaksanakan tindakan yang merusak,<br />

mereka adalah juga [yang] bertanggung jawab untuk korupsi ini. ( Seperti akan kita lihat, ada satu<br />

kategori koruptor [yang] penting [yang] yang mana [adalah] suatu perkecualian pada ini, yakni<br />

koruptor [siapa] yang tidaklah [yang] bertanggung jawab untuk dirusak, namun tindakan siapa<br />

adalah kedua-duanya suatu ungkapan [dari;ttg] karakter jahat mereka dan juga mempunyai suatu<br />

merusak efek.) Alam[I] koruptor yang tepat dan hubungan mereka kepada yang dirusak dibahas<br />

secara lebih detil di bawah.<br />

Note also in relation to personal corruption that there is a distinction to be made between<br />

possession of a virtue and possession of a disposition to behave in certain ways. Virtues<br />

consist in part in dispositions, but are not wholly constituted by dispositions. A<br />

compassionate person, for example, is disposed to help people. But such a person also<br />

experiences certain emotional states, and understands other people in a certain light;<br />

compassion involves non-dispositional states. Moreover, a compassionate person has<br />

actually performed compassionate acts; he or she is not simply disposed to do so.<br />

Accordingly, while personal corruption may consist in part in the development or<br />

suppression of certain dispositions, e.g., in developing the disposition to accept bribes or<br />

in suppressing the disposition to refuse them, the development or suppression of such<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!