12.11.2014 Views

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

BAB<br />

KEBUDAYAAN FLORES<br />

17<br />

Tujuan Instruksional Khusus:<br />

Mahasiswa dapat menunjukkan ciri khas Orang Flores, sistem <strong>budaya</strong>, sistem sosial<br />

dan unsur-unsur ke<strong>budaya</strong>an universalnya.<br />

A. Letak Geografis<br />

Pulau Flores yang luas wilayahnya sekitar 14.300 km2, bersama Pulau Timor, Pulau<br />

Sumba dan Kepulauan Alor merupakan empat pulau besar di Provinsi Nusa<br />

Tenggara Timur. Di ujung barat sebelah timur Pulau Flores ada beberapa gugusan<br />

pulau kecil. Di sebelah barat gugusan Pulau Komodo dan Rinca. Di sebelah barat<br />

Pulau Sumbawa, di sebelah timur Kepulauan Alor, di sebelah tenggara Pulau Timor,<br />

di sebelah barat daya terdapat Pulau Sumba. Di sebelah selatan Laut Sawu dan di<br />

sebelah utaranya Pulau Sulawesi.<br />

Flores memiliki beberapa gunung berapi yang masih aktif, yaitu Gunung Egon,<br />

Ilimuda, Rerebolung, dan Lewatobi.<br />

Nama pulau Flores mulanya berasal dari bahasa Portugis “Cabo de Flores“ yang<br />

berarti “Tanjung Bunga”. Nama ini dipakai secara resmi sejak tahun 1636 oleh<br />

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Brouwer. Nama Flores yang sudah hidup<br />

hampir empat abad ini sesungguhnya tidak mencerminkan keadaan yang ada di<br />

pulau tersebut, maka lewat studi yang cukup mendalam Orinbau pada tahun 1969<br />

mengungkapkan bahwa nama asli Pulau Flores adalah Nusa Nipa atau Pulau Ular.<br />

Dari sudut antropologis istilah ini lebih bermanfaat karena mengandung berbagai<br />

makna filosofis dan kultural masyarakat Flores.<br />

Sejarah kependudukan masyarakat Flores menunjukkan bahwa pulau ini dihuni oleh<br />

berbagai etnik yang hidup dalam komunitas yang hampir ekslusif sifatnya. Masing–<br />

masing etnik menempati wilayah tertentu lengkap dengan pranata sosial <strong>budaya</strong> dan<br />

ideologi yang mengikat anggota masyarakatnya secara utuh. Heteregonitas<br />

96 | P a g e

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!