bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
umumnya Orang Dagang yang terbanyak berasal dari Buton, mendiami dan<br />
menggarap lahan milik petuanan Negeri Serani. Sedangkan Orang Dagang<br />
asal negeri lain, pada umumnya pola hubungan sosial dengan Anak Negeri<br />
direkatkan oleh kekerabatan karena perkawinan atau pekerjaan sosial lain.<br />
Pada daerah pedesaan Maluku Tengah, terdapat tiga pengelompokan<br />
masyarakat, yaitu Anak Negeri Serani, Anak Negeri Salam, dan Orang<br />
Dagang. Orang Dagang dari luar Maluku yang dominan adalah etnis Buton.<br />
Mereka menetap, berbaur dengan anak negeri maupun membentuk<br />
kelompok sendiri dalam Petuanan Negeri. Orang Dagang yang berasal dari<br />
keturunan Arab atau Cina, datang dan mendiami sebuah negeri dalam jumlah<br />
yang kecil, hanya satu atau beberapa keluarga. Mereka hadir sebagai<br />
pedagang yang tidak membentuk kelompok yang terpisah dari Anak Negeri,<br />
tetapi berbaur dalam komunitas Anak Negeri.<br />
Perekat sosial antar satu kelompok dengan kelompok yang lain berbedabeda.<br />
Perekat sosial antara Anak Negeri dengan Orang Dagang lebih<br />
didominasi oleh kepentingan ekonomi. Perekat sosial yang mengikat<br />
hubungan sosial antara Anak Negeri Serani dengan Anak Negeri Salam<br />
antara lain terlihat dalam sifat kegotongroyongan dalam hal pembangunan<br />
rumah ibadah, anak Negeri Serani merasa wajib untuk menyiapkan <strong>bahan</strong><br />
bangunan (biasanya kayu) dan bersama-sama membangun masjid. Demikian<br />
pula sebaliknya Anak Negeri Salam merasa wajib untuk menyiapkan <strong>bahan</strong><br />
bangunan dan bersama-sama membangun gereja.<br />
D. Unsur Ke<strong>budaya</strong>an<br />
1. Bahasa<br />
Pada umumnya masyarakat menggunakan Bahasa Melayu, yang berasal dari<br />
Indonesia bagian Barat, dan telah berabad-abad menjadi bahasa antarsuku di<br />
seluruh Kepulauan Nusantara. Sebelum bangsa Portugis menginjakkan kakinya<br />
di Ternate (tahun 1512), bahasa Melayu telah ada di Maluku dan dipakai sebagai<br />
bahasa perdagangan.<br />
Bahasa Melayu Ambon berbeda dengan bahasa Melayu Ternate karena<br />
pada jaman dahulu suku-suku di Ambon dan yang tentunya mempengaruhi<br />
perkembangan bahasa Melayu Ambon sangat berbeda dengan bahasa sukusuku<br />
di Ternate. Bahasa Melayu Ambon mendapat banyak pengaruh dari bahasa<br />
80 | P a g e