bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
dan Kayan), dan mereka yang tinggal di daerah pantai disebut sebagai orang<br />
Melayu.<br />
Suku Dayak memiliki kesamaan ciri <strong>budaya</strong> yang khas. Ciri tersebut adalah<br />
adanya rumah panjang, senjata (mandau, sumpit, beliong yaitu kampak Dayak),<br />
sistem perladangan berpindah, dan seni tari. Kata Dayak berasal dari kata ‘Daya’<br />
yang artinya hulu, masyarakat yang tinggal di pedalaman. Semboyan orang Dayak<br />
adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti ‘seseorang yang memiliki kekuatan,<br />
gagah berani, tidak kenal menyerah atau pantang mundur.<br />
B. Sistem Budaya<br />
Konsepsi suku Dayak terhadap asal-usul penciptaannya telah membentuk<br />
identitas suku Dayak sebagai suku yang sangat menghormati roh-roh dan dewadewa<br />
dan juga alam semesta. Menurut kepercayaan suku Dayak, nenek moyang<br />
suku Dayak diturunkan dari langit yang ketujuh ke dunia dengan menggunakan<br />
Palangka Bulau (tandu suci yang terbuat dari emas), sering juga disebutkan Ancak<br />
atau Kalangkang.<br />
Mereka diturunkan di: Tantan Puruk Pamatuan di hulu Sungai Kahayan dan<br />
Barito, di Tantan Liang Mangan Puruk Kaminting (Bukit Kaminting), di Datah<br />
Takasiang, hulu sungai Rakaui (Sungai Malahui Kalimantan Barat), dan di Puruk<br />
Kambang Tanah Siang (hulu Barito). Dari tempat–tempat tersebut kemudian tumbuh<br />
dan berkembang dalam tujuh suku besar yaitu: Dayak Ngaju, Dayak Apu Kayan,<br />
Dayak Iban dan Hebab, Dayak Klemantan atau Dayak Darat, Dayak Murut, Dayak<br />
Punan dan Dayak Ot Danum.<br />
Mereka amat taat dan setia kepada pemimpin yang telah mereka akui sendiri.<br />
Di lain pihak, untuk mendapatkan pengakuan dari penduduk, seorang pemimpin<br />
harus benar-benar mampu mengayomi dan mengenal masyarakatnya dengan baik.<br />
Adapun konsepsi tentang kepemimpinan dalam masyarakat Dayak adalah pemimpin<br />
yang mempunyai sikap:<br />
1. Mamut Menteng, maksudnya gagah perkasa dalam sikap dan perbuatan<br />
2. Harati berarti pandai<br />
3. Bakena berarti tampan, menarik, dan bijaksana<br />
4. Bahadat, beradat<br />
5. Bakaji, maksudnya berilmu tinggi dalam bidang spiritual<br />
6. Barendeng, berarti mampu mendengarkan informasi juga keluhan warganya.<br />
30 | P a g e