bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Masyarakat Muslim dan Kristen di mana pun melihat tindakan ini sebagai suatu<br />
penegasan ikatan kebersaman mereka.<br />
Hubungan pela ini dibentuk oleh para datuk atau leluhur dalam ikatan yang<br />
begitu kuat. Anggota pela tidak dibatasi oleh agama. Banyak contoh yang<br />
menunjukkan bahwa desa-desa Nasrani tergabung dalam satu pela dengan<br />
desa-desa Islam.<br />
a) Pengertian Pela; Pela berasal dari kata ‘pila’ yang berarti ‘buatlah sesuatu<br />
untuk bersama’. Sedangkan bila ditambah dengan akhiran –‘tu’ menjadi<br />
‘pilatu’, artinya menguatkan usaha agar tidak mudah rusuh atau pecah.<br />
Tetapi juga ada yang menghubungkan kata ‘pela’ ini dengan ‘pela-pela’<br />
yang berarti saling membantu atau menolong. Dengan beberapa pengertian<br />
ini maka dapat dikatakan bahwa ‘pela’ adalah suatu ikatan persaudaraan<br />
atau kekeluargaan antara dua desa atau lebih dengan tujuan saling<br />
membantu atau menolong, saling merasakan senasib sepenanggungan.<br />
Dalam arti bahwa senang dirasakan bersama , begitupun susah dirasakan<br />
bersama (Departemen Pendidikan dan Ke<strong>budaya</strong>n, 1977/1978: 27).<br />
Hubungan pela ini biasanya terjadi karena adanya peristiwa yang<br />
melibatkan kedua kepala kampung atau desa dalam rangka saling<br />
membantu. Ikatan pela ini memiliki nilai dan aturan yang mengikat masingmasing<br />
pribadi yang tergabung dalam persekutan persaudaraan atau<br />
kekeluargaan ini<br />
b) Jenis – Jenis Pela<br />
1) Pela Keras (atau Pela Minum Darah, Pela Tuni , Pela Batukarang);<br />
Dikatakan demikian karena pela ini ditetapkan melalui sumpah para<br />
leluhur kedua belah fihak dengan cara minum darah yang diambil dari<br />
jari-jari mereka yang dicampur dengan minuman keras lokal dari satu<br />
gelas. Hal ini mematerikan sumpah persaudaraan untuk selamalamanya.<br />
Pela ini biasanya atau umumnya adalah hasil dari keadaan<br />
perang.<br />
Kebanyakan dari insiden-insiden ini terjadi pada waktu dulu sebagai<br />
akibat adanya kontak dengan daerah lain, terutama pada abad ke-15.<br />
Pada waktu itu kerajaan Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo selalu<br />
dalam keadaan bersaing untuk memperluas kekuasaan mereka ke<br />
76 | P a g e