12.11.2014 Views

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

melekat. Untuk yang wanita, biasanya disimbolkan dengan kerudung di kepala<br />

yang dipuntir mengeilingi tepi rambut, dan dipasangi manik-manik atau hiasan<br />

emas atau perak.<br />

D. Ke<strong>budaya</strong>an Fisik<br />

1. Bahasa Dan Aksara<br />

Suku Bugis mempunyai bahasa yang dikenal sebagai bahasa Bugis (Ugi)<br />

dan orang Makassar mempunyai bahasa Mangasara.<br />

Suku Makassar terbagi atas beberapa sub suku yang lebih kecil yang<br />

mempunyai logat dan bahasa yang juga berbeda, misalnya daerah<br />

Bulukumba dan Selayar yang secara fisik dianggap suku Makassar namun<br />

memiliki bahasa daerah yang berbeda dengan bahasa Makassar. Sebuah<br />

kabupaten kecil sebelah utara kota Makassar bernama Enrekang terbagi atas<br />

tiga daerah bahasa, sebelah selatan bahasanya mirip bahasa Bugis karena<br />

berbatasan dengan daerah suku Bugis, bagian tengah berbahasa daerah<br />

sendiri, sementara bagian utara berbahasa daerah yang mirip bahasa Toraja<br />

karena berbatasan dengan daerah Toraja.<br />

Huruf yang dipakai dalam naskah-naskah Bugis dan Makassar Kuno adalah<br />

Aksara Lontara, yaitu sebuah sistem huruf yang berasal dari huruf Palawa.<br />

Pada abad ke XVI sistem Aksara Lontara disederhanakan oleh Syahbandar<br />

Kerajaan Gowa yang bernama Daeng Pamatte. Permulaan abad XVII waktu<br />

agama Islam dan kesusastraan Islam mulai mempengaruhi Sulawesi Selatan,<br />

maka kesusasteraan Bugis dan Makassar ditulis dalam huruf Arab yang<br />

disebut Aksara Serang.<br />

2. Sistem Organisasi Sosial<br />

a. Pelapisan Sosial, yaitu:<br />

Terdapat tiga lapisan sosial, yaitu:<br />

1) Anakarung, kaum kerabat raja<br />

2) To-mara-deka, orang merdeka<br />

3) Ata, budak yaitu orang yang ditangkap dalam peperangan, orang<br />

yang tidak dapat membayar hutang, atau orang yang melanggar<br />

pantangan adat.<br />

Pada mulanya hanya terdapat dua lapisan, sedangkan lapisan Ata<br />

terbentuk dengan perkembangan dari organisasi pribumi di Sulawesi<br />

116 | P a g e

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!