bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Agama Hindu Dharma adalah agama yang percaya kepada Sang Hyang<br />
Widhi Wasa, Sang Hyang Tunggal atau Yang Maha Esa, Sang Hyang<br />
Cintya. Dewa (Bathara) dalam agama Hindu Dharma hanyalah manifestasi<br />
dari Tuhan yang Acintya. Kata Dewa berasal dari bahasa Sanskerta Div<br />
yang berarti sinar suci. Sedangkan Bathara berasal dari Bhatr berarti<br />
Pelindung.<br />
Dewa ataupun Bathara sering dimunculkan di Bali adalah Tri Murti, yaitu:<br />
1) Brahma, manifestasi Tuhan sebagai pencipta alam semesta dengan<br />
segala isinya<br />
2) Wisnu, manifestasi Tuhan sebagai pemelihara ciptaannya<br />
3) Siwa, manifestasi Tuhan sebagai pelebur segala sesuatu setelah situasi,<br />
kondisi dan waktunya tiba.<br />
Di Bali Pendeta itu umumnya dipilih dari Golongan Brahmana yang mampu<br />
untuk memimpin upacara besar. Sedangkan Pemangku bertugas untuk<br />
menjaga. Kitab suci agama Hindu adalah Weda yang berasal dari India,<br />
namun yang sampai di Bali adalah Catur Weda dan Weda Qirah, yang<br />
hingga saat ini masih dipakai.<br />
Pemangku atau Pendeta memimpin upacara, termasuk di dalam<br />
menjalankan kewajibannya. Di samping kitab suci Weda, di dalam <strong>ajar</strong>an<br />
Hindu dikenal kitab-kitab: Purana, yang membicarakan moralitas.<br />
Mahacarita, seperti Mahabaratha dan Ramayana dalam bentuk cerita<br />
topeng, drama, opera, ballet, merupakan pengungkapan <strong>ajar</strong>an agama<br />
Hindu.<br />
d. Tri Hitakarana<br />
Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncul pada tanggal 11 November 1966<br />
saat diselenggarakan Konferensi Daerah I Badan Perjuangan Umat Hindu<br />
Bali bertempat di Perguruan Dwijendra Denpasar. Diadakan berlandaskan<br />
kesadaran umat Hindu akan dharmanya untuk berperan serta dalam<br />
pembangunan bangsa menuju masyakat sejahtera, adil dan makmur<br />
Pancasila. Kemudian istilah TriHita Karana ini berkembang meluas dalam<br />
masyarakat.<br />
Secara leksikal Tri Hita Karana berarti Tiga Penyebab Kesejahteraan, yang<br />
bersumber pada keharmonisan hubungan antara:<br />
21 | P a g e