12.11.2014 Views

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bila tersinggung, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote<br />

tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati daripada malu.<br />

C. Sistem Sosial<br />

Anak perempuan yang telah menikah tetap tinggal di pekarangan<br />

orangtuanya. Anak laki-laki yang sudah menikah pindah ke pekarangan istri atau<br />

mertuanya. Tanean lanjang ini mencerminkan kombinasi uksorilokalitas dan<br />

matriloklitas. Rumah pertama yang merupakan rumah asal dengan demikian menjadi<br />

tempat terpenting dari pekarangan. Rumah ini dihuni oleh para orang tua. Di rumahrumah<br />

berikutnya tinggal anak perempuan yang telah menikah dengan suaminya<br />

menurut urutan umur. Jarang sekali anak perempuan yang lebih muda menikah lebih<br />

dahulu daripada saudara perempuannya yang lebih tua. Setelah orangtuanya<br />

meninggal, anak perempuan tertua akan mnempati rumah kediaman orangtuanya<br />

dan anak perempuan yang kedua menempati rumah kediaman saudara<br />

perempuannya yang tertua. Menantu laki-laki yang pertama, kini menjadi kepala<br />

tanean lanjang.<br />

Walaupun tanean lanjang itu dihuni oleh satu atau lebih keluarga luas,<br />

keluarga-keluarga inti tetap merupakan kesatuan sosial terpenting. Setiap keluarga<br />

mengurus rumahtanganya sendiri dan menguasai sebidang lahan tertentu Tetapi di<br />

antara keluarga-keluarga inti dari sebuah pekaranagn ini terdapat kerjasama yang<br />

erat. Para penghuni saling membantu dalam melaksanakan pekerjaan di lahan-ahan<br />

dan sering memiliki ternak dan peralatan pertanian secara bersama. Para wanita<br />

saling membantu dalam hal berbelanja, masak pun kadang dilakukan bersama dan<br />

secara teratur saling mengurus anak-anak mereka. Para penghuni dari satu tanean<br />

lanjang merupakan figurasi sosial terpenting di pedesaan sesudah keluarga inti.<br />

D. Ke<strong>budaya</strong>an Fisik<br />

1. Bahasa<br />

Bahasanya berbeda dengan Bahasa Jawa, malah banyak kemiripannya<br />

dengan Bahasa Indonesia. Sebagai contoh, sebuah peribahasanya:<br />

’lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata.’<br />

Bahasa Madura<br />

Bahasa Indonesia<br />

lebbi<br />

lebih<br />

bagus<br />

bagus<br />

13 | P a g e

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!