12.11.2014 Views

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BAB<br />

KEBUDAYAAN BANJAR<br />

14<br />

Tujuan Instruksional Khusus:<br />

Mahasiswa dapat menunjukkan ciri-ciri khas masyarakat Banjar, sistem <strong>budaya</strong>nya,<br />

sistem sosialnya, dan ke<strong>budaya</strong>an fisiknya<br />

A. Letak Geografis dan Identifikasi Etnis<br />

Suku Banjar menempati sebagian besar Propinsi Kalimantan Selatan,<br />

sebagian Propinsi Kalimantan Timur, dan sebagian Propinsi Kalimantan Tengah,<br />

terutama kawasan dataran dan bagian hilir dari Daerah Aliran Sungai (DAS) di<br />

wilayah tersebut. Mereka yang merupakan penduduk sebagian besar wilayah<br />

Kalimantan Selatan, berasal dari daerah Banjar, yaitu wilayah inti dari Kesultanan<br />

Banjar, meliputi DAS Barito bagian hilir, DAS Bahan (<strong>Negara</strong>), DAS Martapura dan<br />

DAS Tabanio. Kesultanan Banjar sebelumnya meliputi wilayah Propinsi Kalimantan<br />

Selatan dan Kalimantan Tengah, yang kemudian terpecah menjadi Kerajaan<br />

Kotawaringin di sebelah barat, dan Kerajaan Tanah Bumbu di sebelah timur.<br />

Daerah lembah sungai-sungai yang berhulu di Pegunungan Meratus ini<br />

nampaknya wilayah pemukiman pertama masyarakat Banjar yang berintikan<br />

penduduk asal Sumatra atau daerah sekitarnya, yang membangun tanah air baru di<br />

kawasan ini. Mereka kemudian bercampur dengan penduduk yang lebih asli yaitu<br />

Suku Dayak, dan imigran dari Jawa, sehingga terbentuklah setidaknya tiga subsuku,<br />

yaitu (Banjar) Pahuluan, (Banjar) Batang Banyu, dan (Banjar) Kuala.<br />

B. Sistem Budaya<br />

1. Kesadaran maritim<br />

Suku Banjar ditandai dengan ke<strong>budaya</strong>an sungai, yang hampir sama dengan<br />

ke<strong>budaya</strong>an air atau ke<strong>budaya</strong>an pantai, yang mempunyai kesadaran kuat atas<br />

kepemilikan maritim (lautan), dan agak mengabaikan kepemilikan tanah<br />

2. Gotong Royong<br />

43 | P a g e

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!