12.11.2014 Views

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dalam hal pernikahan, maka orang yang paling sibuk mengurus masalah<br />

ini sejak awal hingga acara selesai adalah para wali (asbah). Dengan<br />

demikian semua permasalahan dan keputusan keluarga harus<br />

dikonsultasikan dengan wali (asbah). Penunjukannya biasanya dilakukan<br />

berdasarkan kesepakatan keluarga dan bukan melalui pemilihan.<br />

Dalam masyarakat Dayak, sistem kekerabatan perkawinan mendasarkan<br />

pada prinsip ambilineal. Perkawinan yang boleh dilakukan dalam keluarga<br />

paling dekat adalah antara saudara sepupu dua kali (haje’nan, dalam<br />

bahasa Ngaju). Sepupu satu kali dianggap masih saudara kandung. Tidak<br />

jarang terjadi semacam incest, yaitu perkawinan antara paman dan<br />

keponakan atau saudara sepupu sekali, sehingga harus ditangani secara<br />

adat guna menghapus dosa dan terhindar dari bencana. Perkawinan<br />

yang paling ideal adalah sistem endogami, yaitu perkawinan dengan<br />

sesama suku dan masih ada hubungan keluarga.<br />

Dahulu perkawinan diatur oleh orang tua (dijodohkan) sebagai upaya<br />

untuk mendekatkan hubungan kekeluargaan dan upaya mempertahankan<br />

warisan, seperti tanah, kebun buah, kebun rotan, dan benda-benda<br />

pusaka lainnya. Jika pinangan dari keluarga laki-laki diterima oleh pihak<br />

perempuan, maka pihak pelamar mendatangi orang tua si gadis dan<br />

menyerahkan hakumbang auch (uang lamaran), sesudah itu orang tua si<br />

gadis akan mengumpulkan sanak saudaranya dan melakukan<br />

penyelidikan apakah pemuda tersebut bukan keturunan hanteun (dua<br />

alam). Kalau prosesi tersebut lancar maka langkah selanjutnya diadakan<br />

upacara peresmian pertunangan dan perundingan pesta pernikahan<br />

termasuk penentuan besaran palaku (mas kawin). Sedangkan bagi<br />

pasangan muda-mudi yang perjodohannya tidak disetujui oleh orang<br />

tuanya, biasanya pasangan itu menjalankan ijari (kawin lari).<br />

Setelah menikah suami mengikuti pihak keluarga istri (matrilokal), namun<br />

dewasa ini ada kecendrungan menganut pola neolokal. Ketika huma<br />

betang (longhouse) masih dipertahankan, keluarga baru tersebut harus<br />

menambah bilik pada sisi kanan atau sisi kiri huma betang itu sebagai<br />

tempat tinggal mereka.<br />

b. Sistem Kemasyarakatan<br />

34 | P a g e

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!