12.11.2014 Views

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

bahan ajar budaya nusantara ii - Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

demikian orang Flores memiliki penghargaan yang tinggi terhadap adat istiadat<br />

dan upacara ritual warisan nenek moyang.<br />

Mitos cerita asal–usul dipandang sebagai unsur terpenting dalam menentukan<br />

otoritas dan kekuasaan. Melalui episode dalam mitos asal–usul itulah legitimasi<br />

magis leluhur pertama dapat diperoleh. Mitos asal-usul yang sering dikeramatkan<br />

itu biasanya diceritakan kembali kepada kesempatan ritual formal seperti<br />

membangun relasi perkawinan, upacara penguburan, sengketa tanah, persiapan<br />

perang, pembukaan ladang baru, panen, menerima tamu, dan yang semacam<br />

itu.<br />

Nuba Nara atau altar/batu pemujaan merupakan simbol kehadiran Lera Wulan<br />

Tanah Ekan; ada kepercayaan bahwa Lera Wulan turun dan bersatu dengan<br />

Tana Eaaj melalui Nuba Nara. Korka merupakan pusat pengharapan dan<br />

penghiburan.<br />

4. Rasa Kesatuan Orang Flores<br />

Di Flores sebetulnya tidak ada kesadaran akan persatuan yang bertopang pada<br />

pertalian genealogis, historis maupun politik. Keterikatan mereka lebih<br />

disebabkan faktor persamaan tempat tinggal atau kampong, sekalipun demikian<br />

pada organisasi kampong selalu dibangun dengan semangat dan kohesi sosial<br />

yang berpangkal pada kerangka genealogis.<br />

Masyarakat Flores bisa menghargai perbedaan politis, agama, dan etnis bila<br />

mereka telah d<strong>ii</strong>kat dalam rasa kesatuan tempat tinggal. Rasa kesatuan seperti<br />

ini kadang–kadang membuat Orang Flores menjadi bersifat etnosentris.<br />

C. Sistem Sosial<br />

Dalam masyarakat sub–sub bangsa Flores kuno ada suatu sistem stratifikasi<br />

sosial yang terdiri dari tiga lapisan. Dasar dari pelapisan itu adalah keturunan dari<br />

klan–klan yang dianggap masih mempunyai sifat keaslian atau senioritas.<br />

Ada tiga lapisan, pada orang Manggarai yaitu lapisan Kraeng, lapisan Ata Lehe<br />

dan lapisan budak. Pada orang Ngada disebut lapisan Gai Meze, lapisan Gai<br />

Kisa dan lapisan budak.<br />

Lapisan Kraeng dan Gai Meze adalah lapisan orang bangsawan yang secara<br />

khusus terbagi lagi dalam beberapa sub lapisan tergantung kepada sifat keaslian<br />

dari klan–klan tertentu yang dianggap secara historis atau menurut dongeng<br />

mitologi telah menduduki daerah tertentu lebih dahulu dari klan–klan yang lain.<br />

98 | P a g e

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!